Mohon tunggu...
Hana FadhilahMulyaningtiyas
Hana FadhilahMulyaningtiyas Mohon Tunggu... Seniman - Hai

99line

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Beternak Puyuh Sambil Panen Pahala

15 Mei 2019   22:28 Diperbarui: 15 Mei 2019   22:50 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: poultryshop

Bapak Sugeng Santoso, atau akrab dengan Pak Sugeng adalah seorang kepala keluarga asal madiun yang memiliki seorang istri dan empat orang anak. Tinggal di Kota Sukabumi, Karang Tengah Kecamatang Gunung Puyuh, Bapak Sugeng sudah bisa membawa beberapa warga di tempat tinggalnya untuk bekerja di lahan peternakan telur puyuh, serta beberapa sawah miliknya. Selepas lulus dari Institut Pertanian Bogor, Pak Sugeng membawa ilmunya dan menerapkannya kedalam usahanya yakni ternak telur puyuh. Kini ia sendiri sudah memiliki beberapa kendang telur puyuh. Salah satunya berjarak sekitar kurang lebih 500 meter dari rumahnya. 

Hingga kini dalam satu kandangnya kurang lebih 10.000 ekor ia miliki. Jumlah burung yang banyak ini, setidaknya dalam sehari dapat menghasilkan kurang lebih tiga ribu telur. Omset yang didapat pun dalam perhari mencapai diatas Rp 3.000.000 untuk satu kandang. Hasil penjualannya ini kemudian dibagikan kepada karyawan -- karyawannya dan keluarga. Omset yang cukup besar tidak membuat Pak Sugeng dan Istri besar kepala. Menurut Pak Sugeng, hidupnya kini hanya menikmati hasil dari perjuangan ia selama ini, kesombongan tidaklah berarti untuk dunia. 

Jatuh bangun saat memiliki usaha bukan berarti tak pernah mereka tempa, hanya saja mereka iklaskan. Ujian seharusnya bukanlah hal yang baru bagi manusia, menurut mereka hal ini semata -- mata untuk menjadi pelajaran hidup yang dapat diambil hikmahnya. Bukannya diperdagangkan, melainkan mereka bagi seluruh hasil telur puyuh kala pemasukan sedang menurun drastis. Semenjak itulah Bapak Sugeng dan istri tak payah untuk selalu bersemangat dalam berbagi sambil berbisnis. Ujian yang dihadapi keluarga ini selanjutnya membuka ladang rezeki yang lain bagi dirinya dan keluarga. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun