Masih ingatkah dibenak kita dengan permainan-permainan tradisonal yang dulu digandrungi oleh banyak anak-anak pada masanya. Seperti permainan petak umpet, angkling, gasing, untrakol dan lainya. Permainan tempoe dulu itu sudah jarang didengar oleh telinga anak-anak jaman sekarang yang lebih senang menghabiskan waktunya di depan komputer atau di depan Handphone (HP). Bagaimana kabar permainan tempoe dulu itu sekarang ini ?
Banyak hal yang menjadi faktor semakin menghilangnya permainan tradisional itu saat ini, sehingga tidak semeriah dan semarak seperti waktu itu. Seperti perkembangan pola pikir orang tua yang mengarah pada hal yang praktis. Selain itu semakin menipisnya lahan yang ada saat ini hingga mempengaruhi persediaan tempat untuk bermain permainan yang dulu menjadi trend itu.
Sayang sekali jika permainan tradisonal itu semakin hari semakin menghilang dan sudah tidak dikenal lagi untuk masyarakatnya. Banyaknya nilai positif yang terkandung dalam makna permainan tradisonal itu. Karena saat dalam permainan itu anak-anak dapat bergotong-royong , kreatif, belajar kekompakan, memang ada sisi lain negatif dari permainan tradisional itu, yakni menjadikan tempat yang dipakai menjadi kotor dan tidak beratur.
Tapi saaat ini pada jaman yang dibilang lebih praktis dan efisien ini lebih mementingkan dengan kecanggihan teknologi yang berkembang saat ini. Bahkan anak-anak yang masih berusia dini sudah banyak diperkenalkan dengan permainan-permainan yang canggih sehinnga dapat mengubah pola pikirnya menjadi lebih konsumtif. Banyaknya berbagai macam permainan dengan teknologi visual dan lebih praktis menjadikan pemikiran mereka hanya tertuju pada dunia visual bukan dunia nyata yang ada pada lingkungan sekitar. Permainan saat ini yang beredar seperti Internet Game Online, Gadged, PSP, HP, PlayStation, dan lainya. Sehingga menjadikan mereka kurang menenmukan artinya Real Nature (kenyataan Alam). Sebenarnya permainan modern bolehdiberikan dengan batasan tidak menghilangkan langkah pemicu kreativitas. Karena orang tua yang sibuk tidak menjadi alasan untuk tidak memberikan suatu permainan yang menstimulus dan sebagai pemicu perkembangan kecerdasanya. Tinggal bagaimana kita menjalankan peranya, memacu perkembanga kreativitas.
Dalam hal ini orang tua sebagai pendidik pertama dalam memori anak harus memberikan permainan yang sesuai dengan perkembangan usia dan psikologisnya. Seperti permainan tradisional yang mampu memacu kecerdasan bukanya hanya inteligen saja namun juga emosi dan sosial tanpa harus mengabaikan teknologi yang terus berkembang. Karena dalam permainan tradisional itu juga dapat ada perkembangan teknolginya juga misal, karet gelang, ketapel, busur panah plastik dan lainya yang semuanya juga dari teknologi yang berkembang pada jamanya.
Dalam era jaman sekarang ini sayang jika permainan tradisional terkikis, banyak hal nilai yang dapat kita peroleh bahwa permainan tradisional juga dapat menjaga budaya serta melestarikanya dari jaman ke jaman. Jika dolanan itu hilang maka chiri khas dari suatu daerah melalui dolanan dulu akan hilang dan tidak akan pernah dapat kita temui di masa yang akan datang. Dalam hal ini pemerintah juga harus ikut ambil bagian dalam pelestarian dolanan dulu sebagai budaya warisan ciri khas daerah. Selain itu juga harus lebih rutin mengadakan festival yang berjenre permainan tradisional dari daerah-daerah yang ada diseluruh Indonesia. Permainan tradisional yang disetiap daerah kontinu sehingga sadar atau tidak, langsung masyarakat akan menggali kembali ingatanya tentang permainan tradisional.
selain orang tua juga sebaliknya baik menceritakan dan mengajarkan pada anak-anak bagaimana permainan tersebut. Di lain pihak dinas kebudayaan dan pariwisata dengan perdanya harus mampu mengkondisikan suatu tempat sebagai tempat menginap misalnya menampilkan serta menawarkan ciri khas kedaerahan. Bisa dengan meletakkan alat permainan tradisional sebagai interior atau yang lainya. Wisatawan yang tertarik dan minta akan dapat membeli dari kantong para seniman perajin seni, siklus permainan tradisional akan terus berputar.
Sehingga dalam jaman yang berkembang ini permainan tradisional dapat terus dilestarikan hingga anak-anak yang akan datang dapat mengetahui bahwa budaya permainan tradisional tidaka akan hilang tertelan oleh jaman yang terus berkembang. Selain itu pemerintah juga harus memberikan kurikulum pendidikan tentang permainan tradisional dalam sisitem pendidikan negeri ini, agar ciri khas suatu bangsa dalam daerah dapat terjaga kelestarian dan kewarisanya samapi kapanpun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H