Mohon tunggu...
hanafi muslim
hanafi muslim Mohon Tunggu... Administrasi - Admin di Perusahaan PT. Indra Jaya Swastika

Hobi bersepeda dan Traveling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sosialisasi Pembentukkan Bank Jelantah di Kampung Bhinneka RW XI Kelurahan Ngagel Rejo

13 Desember 2022   20:29 Diperbarui: 17 Desember 2022   08:37 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Surabaya, 4 Desember 2022 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Non Reguler Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Dalam rangka mengembangkan dengan tema penguatan ikon wisata di Kampung Bhineka RW XI Kelurahan Ngagel Rejo ini di perlukan tindakan berupa sosialisasi bank minyak jelantah. 

Di Indonesia, pemanfaatan minyak jelantah (waste cooking oil) masih kontraversial. Sampai saat ini sebagian minyak jelantah berasal dari limbah hasil penggorengan rumah tangga untuk kebutuhan konsumsi (Pangan), dan kebanyakan minyak goreng tersebut telah digunakan berulang-ulang. Biasanya sebanyak 2 sampai 3 kali penggorengan sebelum jadi minyak jelantah. Bila ditinjau dari komposisi kimianya, minyak jelantah mengandung senyawa-senyawa yang bersifat karsinogenik, yang terjadi selama proses penggorengan. 

Senyawa itu sangat berbahaya bagi tubuh manusia. Sehingga muncul inovasi untuk memanfaatkan minyak jelantah (waste cooking oil) menjadi biolubricant. Maka langkah penanganan minyak jelantah ini sangat tepat untuk dijadikan bahan baku pembuatan biolubricant karena akan mengurangi kerugian yang ditimbulkan. 

Oleh karena itu sangatlah cocok untuk menjadikan biolubricant dari minyak jelantah sebagai solusi sumber energi alternatif yang ramah lingkungan. 

Pada saat ini minyak jelantah (waste cocking oil) pada beberapa negara telah dimanfaatkan sebagai bahan biodiesel fuel. Berdasarkan kenyataan tersebut, maka tidaklah berlebihan apabila timbul inspirasi dan niat positif untuk melakukan analisis kandungan biolubricant dari limbah minyak jelantah. 

Berapakah rendemen yang dihasilkan minyak jelantah dari bahan baku minyak goreng. Jika tidak memenuhi standart mutu maka minyak jelantah tidak layak untuk pembuatan biolubricant.

Dilatar belakangi hal tersebut maka Muh Hanafi Muslim, mahasiswa Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dibawah bimbingan Ibu Dra. Noorshanti Sumarah, M. I. Kom selaku dosen pembimbing lapangan memiliki suatu program kerja untuk mengatasi masalah tersebut. 

Melalui program KKN ini, mahasiswa memberikan Sosialisasi Pembentukkan Bank Jelantah sebagai strategi dalam memperkuat ekonomi masyarakat di Kampung Bhineka RW.XI Kelurahan Ngagel Rejo. 

Yang menjadi sasaran dalam program ini adalah para warga di Kampung Bhineka RW XI Kel. Ngagel Rejo. Minyak jelantah sendiri adalah kebutuhan pokok Masyarakat dan menjadi limbah B3 maka dari itu kita maksimalkan limbah ini untuk di jual atau di buat kerajian agar tidak sia-sia atau merusak lingkungandi sekitar Kampung Bhinneka RWXI Kel Ngagel Rejo

Pengusulan Program Kerja di dasari karena tidak adanya Bank Jelantah dan banyaknya UMKM Gorengan di kampung bhinneka RW XI Kel. Ngagel rejo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun