Mohon tunggu...
Hanafi Izhar
Hanafi Izhar Mohon Tunggu... Lainnya - Penuntut Ilmu hingga akhir hayat

Senang ngopi dan berdiskusi.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Tips Memilih Paslon Pilkada Menuju Indonesia Maju

22 Oktober 2024   17:47 Diperbarui: 22 Oktober 2024   17:48 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

10 Tips Memilih Paslon Pilkada:

  1. Kenali Visi dan Misi: Pilih pasangan calon yang punya visi dan misi jelas serta relevan dengan kebutuhan daerahmu.
  2. Lihat Rekam Jejak: Periksa pengalaman mereka dalam memimpin atau mengelola proyek publik.
  3. Perhatikan Program Kerja: Pastikan program yang mereka tawarkan realistis dan bisa diwujudkan.
  4. Integritas dan Kejujuran: Pilih paslon yang bersih dari kasus korupsi dan memiliki integritas tinggi.
  5. Komunikasi yang Baik: Paslon yang mampu berkomunikasi dengan jelas akan lebih mudah memahami dan menyampaikan kebutuhan rakyat.
  6. Dukungan terhadap Pembangunan Lokal: Pilih yang fokus pada kemajuan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat.
  7. Kemampuan Manajerial: Pastikan mereka punya kemampuan memimpin tim dan mengelola sumber daya.
  8. Responsif terhadap Isu Lokal: Pilih yang peka terhadap masalah spesifik di daerah, seperti pendidikan, kesehatan, atau ekonomi.
  9. Dukungan Partai yang Kuat: Perhatikan koalisi partai pendukung, karena ini bisa memengaruhi kemampuan mereka mewujudkan program.
  10. Debat dan Kampanye: Simak debat atau kampanye untuk menilai kemampuan berpikir dan ide mereka secara langsung.

10 Hal yang Harus Dihindari:

  1. Paslon dengan Kasus Hukum: Hindari memilih paslon yang terlibat dalam kasus korupsi atau kriminal.
  2. Janji yang Tidak Realistis: Jangan tergiur janji-janji besar tanpa bukti dan program yang konkret.
  3. Paslon yang Kurang Terbuka: Hindari paslon yang tidak transparan dalam program atau rekam jejaknya.
  4. Kurangnya Visi Jangka Panjang: Hindari memilih paslon yang hanya fokus pada solusi jangka pendek.
  5. Kampanye Negatif: Paslon yang sering menyerang lawan politik secara pribadi lebih baik dihindari.
  6. Paslon Tanpa Dukungan Rakyat: Jangan memilih paslon yang tidak punya keterlibatan nyata dengan masyarakat.
  7. Terpengaruh Popularitas Saja: Popularitas tanpa prestasi bukan alasan kuat untuk memilih.
  8. Ketergantungan pada Oligarki: Hindari paslon yang terkesan dikendalikan oleh pihak tertentu dengan kepentingan khusus.
  9. Paslon yang Anti-Kritik: Hindari yang tidak bisa menerima masukan atau kritik.
  10. Kampanye Uang atau Politik Uang: Paslon yang melakukan politik uang jelas tidak bisa dipercaya untuk memimpin dengan jujur.

Ingat ya man-teman.... Pilkada itu bukan sekadar milih pemimpin, tapi juga momen buat kita semua berkontribusi dalam memajukan daerah dan Indonesia. Dengan milih pemimpin yang punya visi keren, kita bisa bareng-bareng bangun infrastruktur, tingkatkan pendidikan, dan dorong ekonomi lokal. 

Setiap suara kita itu penting, lho! Ini langkah awal menuju Indonesia yang lebih sejahtera dan maju. Ayo, tunjukkan kepedulianmu, ikut dalam pesta demokrasi ini, dan bersama-sama kita wujudkan masa depan yang cerah!  

Jangan sampai kita terjebak dalam cinta buta sama satu paslon, ya! Menutup mata terhadap kesalahan mereka bisa bikin kita kehilangan peluang untuk memilih pemimpin yang bener-bener layak. Selain itu, jangan sampai terpengaruh sama 'serangan fajar' yang tampaknya menggiurkan tapi hanya sementara. 

Salah memilih bisa bikin daerah kita mandek dan nggak berkembang. Jadi, yuk pilih dengan cerdas! Pastikan keputusan kita membawa dampak positif untuk masa depan daerah dan Indonesia yang lebih baik!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun