Mohon tunggu...
Hana Fauziah Rizka
Hana Fauziah Rizka Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Fakultas Farmasi Universitas Airlangga

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Apakah Apoteker hanya Berjaga di Instalasi Farmasi?

30 Desember 2024   12:00 Diperbarui: 30 Desember 2024   12:02 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Apoteker sering terlihat bekerja di rumah sakit lebih tepatnya bagian instalasi farmasi. Namun, apakah apoteker hanya berjaga di instalasi farmasi? Tentu tidak. Ternyata apoteker juga dapat mengunjungi pasien di ruang rawat loh.

Seiring berjalannya waktu, apoteker di rumah sakit juga dapat melakukan kunjungan rutin/visite kepada pasien di ruang rawat. Hal ini bertujuan untuk mendapat hasil terapi yang lebih baik. Apoteker dapat melakukannya secara mandiri atau berkolaborasi dengan tim dokter dan profesi kesehatan lainnya dalam proses penetapan keputusan terapi obat yang diberikan kepada pasien.

Tentunya kunjungan yang dilakukan oleh apoteker tidak serta merta mengunjungi dan melihat saja. Selama kunjungan apoteker mengidentifikasi apabila ada masalah terkait penggunaan obat terhadap pasien. Selain itu, apoteker juga memberikan rekomendasi untuk menyelesaikan atau mencegah terjadinya masalah mengenai penggunaan obat dan pemberian informasi obat. Apoteker juga perlu melakukan pemantauan terhadap implementasi dari rekomendasi serta hasil terapi dari pasien.

Tidak dapat dipungkiri, dalam visite komunikasi merupakan hal penting yang perlu diperhatikan oleh apoteker. Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi yang dilakukan oleh tenaga keseharan secara sadar dengan fokus untuk kesembuhan pasien. Komunikasi terapeutik merupakan salah satu pilar penting dalam layanan kesehatan. Tujuan komunikasi terapeutik diterapkan adalah untuk membantu pasien dalam mengatasi masalah kesehatan serta untuk mencapai tingkat kesembuhan yang diharapkan oleh pasien serta tenaga kesehatan.

Dengan komunikasi terapeutik ini, harapannya pasien dan keluarga pasien dapat memahami dengan mudah apa yang disampaikan oleh apoteker ketika sedang visite. Dengan demikian, terapi dan tindakan yang ditetapkan oleh apoteker dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Semakin patuh pasien terhadap penjelasan apoteker, semakin tinggi juga tingkat kesembuhan pasien.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun