MEMBACA AL-QUR'AN
Teori membaca Al-Qur'an mencakup kaidah tajwid, metode membaca, dan adab membaca. Ilmu tajwid mengajarkan cara membaca Al-Qur'an yang benar dan baik. Tujuannya untuk menjaga bacaan dari kesalahan dan perubahan.
Salah satu manfaat membaca al-Qur'an adalah merasakan ketenangan hati dan pikiran. Membaca al-Qur'an menghilangkan  kegelisahan, kecemasan, dan kebingungan yang berganti dengan keyakinan. Karena sesungguhnya Allah Swt. menurunkan kedamaian pada hati orang-orang yang beriman.
 Sokhibul Arifin menjelaskan beberapa keutamaan membaca Al-Quran setiap hari menurut Rasulullah. keutamaan membaca Al Quran setiap hari akan menjadikan hidup lebih berkah dan dimudahkan segala urusan. Keutamaan membaca Alquran bahkan disebutkan secara rinci, salah satunya melalui hadist dari Riwayat Abdullah Ibnu Mas'ud yang menjelaskan, setiap satu huruf yang dibaca akan diberi balasan satu kebaikan, "tegas Sohib.
Rasulullah SAW. bersabda:
"Siapa saja membaca satu huruf dari Kitabullah (Alquran) maka dia akan mendapat satu kebaikan. Sedangkan satu kebaikan dilipatkan kepada sepuluh semisalnya. Aku tidak mengatakan alif lm mm satu huruf. Akan tetapi, alif satu huruf, lm satu huruf, dan mm satu huruf." (HR At-Tirmidzi).
Keutamaan selanjutnya adalah memberi syafaat di akhirat. Seperti yang diriwayatkan dari Abu Umamah al-Bahili, Rasulullah SAW bersabda, "Bacalah Alquran, maka sesungguhnya ia akan datang di hari kiamat memberi syafaat kepada pembacanya". Hadist ini memerintahkan agar menjadikan Al-Quran sebagai bacaan utama harian kita. Kelak Al-Quran akan menjadi sahabat di akhirat jika kita sudah membersamainya sejak di dunia,"jelasnya lagi.
Bagi yang membaca al-Qur'an, kemudian mempelajarinya dan mengamalkannya maka kedua orangtuanya dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Hal ini sebagaimana sabda nabi Muhammad SAW. "Siapa saja membaca Al-Quran, mempelajarinya dan mengamalkannya, maka dipakaikan kepada kedua orangtuanya pada hari kiamat mahkota dari cahaya dan sinarnya bagaikan sinar matahari" (HR. Hakim)
Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca Al-Qur'an adalah:
*Penguasaan tajwid
*Kefasihan dalam membaca
*Ketartilan dalam membaca
*Kemampuan memahami makna yang terkandung dalam Al-Qur'an
*Motivasi
*Pengaturan dalam menghafal
*Fasilitas yang mendukung
 Menurut ustad Nizam, al-qur'an juga di sebutkan sebagai dzikir yang menyejukkan hati dan pikiran. Al-qur'an juga memiliki beberapa sebutan, salah satunya adalah Ad-dzikr. Belajar membaca Al-Quran wajib  hukumny bagi seluruh umat Islam. Karena umat Islam wajib shalat minimal lima kali  sehari yang di dalamnya harus membaca Surat Al-Fatihah dengan tepat dan tepat.
 Bahasa Arab yang tertulis maupun dibaca, sangat berbeda  dengan bahasa Indonesia dan bahasa lain yang digunakan masyarakat Indonesia. Bahasa al-Qur'an  menggunakan aksara arab yang ditulis  dari kanan ke kiri disebut aksara Hijaiyah, namun untuk pembacaannya digunakan aksara yang disebut aksara bahasa yang digunakan dalam Al-qur'an.
 Huruf Al-Quran adalah huruf  yang melambangkan  konsonan, dan huruf vokal bahasa Al-Quran dilambangkan dalam bentuk gerakan, tiga gerakan pendek: Dhamma, Fata, dan Qasra. Dalam tahap ini proses pengajaran membaca Alquran lebih ditekankan kepada kemahiran mengucapkan huruf-huruf Hijaiyyah secara fasih baik makhraj maupun sifatnya, terutama pengucapan huruf-huruf dan harakat yang bunyinya tidak ada padanannya dalam bahasa Indonesia.Mereka harus banyak dilatih untuk melafalkan huruf-huruf dan harakat yang berbeda bunyinya dengan bunyi bahasa Indonesia dengan cara yang benar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H