Mohon tunggu...
Hana  Anisa
Hana Anisa Mohon Tunggu... Administrasi - Tenaga Pendidik - Surakarta

Tenaga Pendidik - Surakarta - tertarik pada dunia literasi, pendidikan anak, relawan.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Setumpuk Kerinduan untuk Saudaraku yang Tidak Bisa Mudik ke Kampung Halaman

9 Mei 2021   13:32 Diperbarui: 9 Mei 2021   13:46 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Libur lebaran bersama keluarga besar (dok.pribadi)

Beralih ke ruang tamu. Biasanya ruang tamu sudah ditata dengan karpet yang digelar, meja kursi yang dipinggirkan dan makanan yang disuguhkan di tengah - tengah. Namun, tahun lalu ruang tamu tidak ada yang berubah. Perabotan tetap pada posisinya tanpa ada pergeseran sedikitpun. Ketika waktu menunjukkan jam 09.00 WIB, biasa kami melakukan tradisi sungkeman ke eyang dimulai dari anak nomer satu hingga cicit terakhir. Kami yang keluarga besar melakukannya sambil mengular memenuhi rumah. Saat itu, tradisi ini tidak kita lakukan. 

Tahukah kamu hal yang membuat keluarga di Solo begitu sedih? Saat eyang kita yang sudah berusia 90 tahun ini sudah berdandan cantik duduk manis di ruang tamu. Beliau termenung sebentar lalu bilang

Iki bakdo ora to? Kok sepi men? Endi Anto, Edy, Onik, Joko, Endri, Heru? Kok do ora rene ki piye to? opo wes lali karo aku?

Hari ini lebaran enggak sih? Kenapa sepi sekali? Mana Anto, Edy, Onik, Joko, Endri, Heru? Mengapa mereka tidak kesini? Apa mereka sudah lupa denganku?

Inilah momen yang paling membuat kami sedih. Seorang ibu sekaligus eyang yang begitu merindukan anak-anak dan cucunya mengungkapkan dengan kalimat yang begitu mendalam. Dia mencari dimana kalian berada karena tidak satu pun dari kalian bekunjung ke rumah eyang. 

Tidak hanya eyang, aku pun juga sangat merindukan kalian. Aku rindu bagaimana kita saling berpelukan sambil bermaaf - maafan. Aku rindu ketika kita para cucu berkumpul makan bersama, menghabiskan makanan yang ada. Seringkali kita request makanan yang nantinya akan dimasakkan oleh bude. Aku merindukan momen tidur bareng beralaskan karpet. Kita bobok bersama seperti pepes di ruang tamu dan ruang TV. Maklumlah keluarga kita adalah keluarga besar dengan 10 keluarga, 22 cucu dan 10 cicit. Saat kita berkumpul pasti kamar tidaklah cukup. 

Aku rindu saat kita begadang hanya untuk main ludo atau permainan lain yang sedang hits, sedangkan orang tua berkumpul di ruang tv sambil bercanda tawa riang gembira. Aku juga rindu saat kita memutuskan untuk liburan di Tawangmangu. Tanpa ada persiapan matang, belum memesan villa kita berangkat saja. Sing penting wani. Itulah gaya liburan dadakan keluarga kita. Menikmati kepanikan saat semua villa tidak ada yang kosong.

Biarkan yang pusing orang tua, kita yang muda - muda pilih main tiktok bikin konten untuk update sosial media. Aku rindu kehadiran kalian semua. Apalah yang bisa kita lakukan sekarang? Hanya bisa patuh dengan aturan yang ada. Kita akan berjumpa lagi via virtual entah pakai google meet lagi atau kita akan berpindah aplikasi zoom atau yang lainnya. Tidak seru memang, tapi hanya ini yang bisa kita lakukan untuk melepas kerinduan. 

Semoga kita yang tengah menahan diri untuk tidak mudik ini diberikan kesabaran dan keikhlasan. Semoga usaha kita semua ini tidak sia - sia. Pandemi segera berakhir dan kita bisa berkumpul kembali seperti dulu lagi. Aamiin. 

Sudah yaa, besok aku sambung lagi curhatan kerinduanku ini. Sampai jumpa lagi 

Wassalamualaikum wr.wb 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun