Mohon tunggu...
Hana  Anisa
Hana Anisa Mohon Tunggu... Administrasi - Tenaga Pendidik - Surakarta

Tenaga Pendidik - Surakarta - tertarik pada dunia literasi, pendidikan anak, relawan.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Setumpuk Kerinduan untuk Saudaraku yang Tidak Bisa Mudik ke Kampung Halaman

9 Mei 2021   13:32 Diperbarui: 9 Mei 2021   13:46 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Libur lebaran bersama keluarga besar (dok.pribadi)

Assalamualaikum wr. wb 

Apa kabar pakde, bude, om, bulek, mas, mbak dan adikku? Sehat semua kan di rumah masing - masing? Aku berdoa semoga kalian selalu dalam keadaan sehat, dan penuh kebahagiaan. Aku di sini bersama keluarga di Solo juga sehat semua. 

Tidak terasa sebentar lagi kita berjumpa lagi dengan hari raya idul fitri. Ini adalah tahun kedua bagi kita merayakan momen lebaran di tengah pandemi. Masih tertinggal jejak digital di group whatsapp keluarga "Sam Family" tentang kehebohan kalian mempersiapkan jadwal untuk mudik ke kampung halaman di kota Solo. Ya, Solo menjadi rumah yang selalu kalian tuju untuk pulang karena di Solo lah eyang tinggal. 

Betapa serunya membayangkan tahun ini kita akan berjumpa setelah satu tahun lalu kita merayakan lebaran secara virtual di rumah masing - masing. Saat itu kita berjumpa via google meet. Tidak ada satu pun dari kita yang memakai baju baru. Adanya hanya memakai kaos, baju tidur, mukena dan daster ala pakaian rumahan pada umumnya sambil menyantap makan malam dengan menu yang berbeda - beda. Tidak seru sama sekali. 

Semua impian kita untuk kembali berjumpa saling membawa oleh - oleh dari kota masing - masing sepertinya tidak akan terwujud di tahun ini. Adanya larangan mudik yang telah dikeluarkan pemerintah menjadi penyebab utamanya. Sekarang kita bisa melihat betapa ketatnya pengamanan di berbagai perbatasan provinsi dan kota. Polisi dan petugas tidak ada kata ampun, mereka memaksa para pengendara yang hendak mudik untuk putar balik. 

Jujur kita semua sedih. Aku yang berada di kampung halaman selalu menantikan kehadiran kalian di saat lebaran. Kalian yang ada di kota lain pasti juga merasakan kerinduan yang teramat karena tidak bisa lagi mudik di tahun ini. Aku ingin berbagi cerita kepada kalian betapa sepinya lebaran tahun lalu dan akan terulang lagi di tahun ini. 

Saat itu, setelah aku, bapak dan ibu sholat ied kami bergegas pergi ke rumah eyang. Kebetulan rumahku dan eyang di kota Solo yang jaraknya hanya 5 menit saja naik mobil. Seperti yang aku bilang sebelumnya bahwa tidak ada baju baru. Sama seperti hari biasa saat aku main ke rumah eyang. Aku memakai celana, kemeja dan jilbab. Ibu memakai baju panjang biasa dan bapak memakai setelah celana dan kaos. 

Sesampainya di sana rumah eyang tampak sepi. Bude dan bulek yang tinggal menemani eyang pun juga masih menggunakan daster sambil membersihkan rumah. Masuk ke rumah eyang biasanya sudah ada banyak sandal dan sepatu berbagai macam model dan ukuran. Namun, kala itu hanya ada beberapa sandal jepit saja. 

Begitu sampai di dalam, aku langsung menuju meja makan. Jika momen lebaran sebelum pandemi, meja makan selalu dipenuhi oleh berbagai macam makanan khas lebaran dan oleh - oleh khas yang kalian bawakan. Tidak untuk lebaran kemarin. Meja makan hanya ada lauk hari kemarin, bude tidak memasak menu spesial. Beliau bilang sudah memasankan ayam bakar di tetangga sebelah tapi belum datang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun