Mohon tunggu...
Hana Adilah
Hana Adilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - thrith-year student

thrith-year student of Computer Engineering at Diponegoro University year 2019. An enthusiastic person that like to explore and learn a lot of new things, particulary with technology, product, and business fields.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kenalkan Usaha UMKM Kelurahan Banyumanik melalui Program KKN Tematik UNDIP X EXOVILLAGE

25 Desember 2021   20:45 Diperbarui: 25 Desember 2021   20:50 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyumanik, Semarang (25/12) - Pandemi Covid-19 di Indonesia telah berlangsung selama hampir 2 tahun dan telah melanda berbagai sektor usaha di kota dan daerah atau desa. Keterbatasan akses atau aktivitas ke beberapa lokasi di dalam dan di luar kawasan, mengakibatkan pendapatan berkurang atau bahkan keberlanjutan usaha tidak mencukupi. Salah satu daerah yang paling terdampak adalah kawasan atau desa yang sedang dikembangkan pariwisatanya. Beberapa contohnya adalah wilayah laut atau desa, industri kreatif, industri rumahan, kuliner, dll.  Selain itu, pandemi telah menciptakan kebiasaan baru di masyarakat, seperti semakin mengandalkan teknologi untuk meminimalisir kontak fisik, dan selektif memilih tempat kegiatan di luar rumah atau tempat tinggal. Tidak bisa dipungkiri hampir keseharian kita tidak terlepas dari penggunaan internet, mulai dari kegiatan belajar, berdagang, bekerja, kesehatan dan lain sebagainya. Melihat tantangan yang muncul di masa pandemi ini, Exovillage yang bekerja sama dengan UNDIP lahir sebagai perusahaan start-up yang menyediakan wadah bagi kawasan wisata atau desa untuk memamerkan dan memasarkan potensinya dalam bentuk KKN Tematik. Mengambil tema yaitu "Pemetaan Potensi Desa dalam Upaya Pencapaian SDGs" dan mengajak kami, para mahasiswa peserta KKN-T, untuk memetakan dan mengekspose potensi wisata atau budaya di domisili masing-masing. Waktu pelaksanaan ini sudah melalui pertimbangan yaitu melihat bahwa kegiatan perkuliahan yang sepenuhnya masih dilaksanakan secara daring dan juga banyak mahasiswa yang pulang ke rumah atau kampungnya masing-masing

Kelurahan Banyumanik di Kota Semarang, Jawa Tengah ternyata memiliki berbagai macam jenis usaha UMKM yang sangat menjanjikan. Mulai dari Minuman tradisional, Batik, Souvenir hingga kriya. Berbagai Pelatihan serta sosialisasi menjadi agenda rutin di lakukan oleh kelurahan setempat untuk meningkatkan mutu serta membantu finansial warga kelurahan Banyumanik.

1.Jahe rempah instan ISNA

Salah satu yang sudah banyak di kenal di masyarakat Semarang hingga di Indonesia yaitu minuman Jahe Rempah Instan ISNA, beragam ukuran dan cara seduh yang sangat mudah. 

dok.pri
dok.pri

Jahe adalah tanaman yang berasal dari Asia Tenggara, tentu sebagai orang Indonesia terbilang mudah untuk mendapatkannya. Disebutkan juga jahe merupakan salah satu rempah-rempah yang paling sehat di dunia sehingga banyak orang di luar Asia yang menginginkannya baik dalam bentuk bubuk atau masih utuh. Tidak sedikit orang yang mengimpor olahan dari tanaman ini karena permintaan yang tinggi.

2. Yo & Bett Craft

Kerajinan milik ibu yoni ini memiliki berbagai jenis , seperti granny bag, ecoprint scraft , clay, hingga dompet koin rajut

dok.pri
dok.pri

Ibu yoni sudah memiliki keterampilan sejak muda, dan rajin memberikan pelatihan untuk membuat rajut , ecoprinting hingga clay, kesenangan ibu yoni menjadikan salah satu sumber rejeki karena pesanan yang sering di kerjakan tetap ada terus walaupun terdapat pandemi. hasil kriya nya sangat lah berguna untuk sehari- hari , seperti scraft ecoprinting. Sesuai namanya, ecoprint berasal dari kata eco atau ekosistem yang berarti lingkungan hayati atau alam dan print artinya cetak. Sistem dengan menjiplak dedaunan dan kemudian merebusnya, mirip seperti proses pembuatan batik, maka sering juga disebut batik ecoprint. Namun, motif yang dihasilkan oleh sistem ecoprint ini lebih kontemporer dibandingkan batik yang digambar ataupun dicetak dengan motif batik yang klasik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun