Â
 Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang melaksanakan Program Pengabdian pada Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Desa Ampeldento, Kecamatan Karang Ploso, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. PMM Bhaktiku Negeri gelombang 6 kelompok 7 beranggotakan yang terdiri dari M. Maulana AR Nim 202010200311023, Hana’ Mufidah Nim: 202210350311009, Meidita Rakha Putra Nugraha Nim 202210350311002, Kelvin Dwi Afandi Nim 202210350311032, Mu’ajjidah Rachel Sulistyo Nim 202210350311017, berasal dari prodi Peternakan dan Pertanian Universitas Muhammadiyah Malang serta dibimbing oleh Ibu Septi Nur Wulan Mulatmi, S.Pt.,M.Sc. Selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). PMM Bhaktiku Negeri gelombang 6 kelompok 7 bertempat di Desa Ampeldento, Kecamatan Karang Ploso, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.
Â
kompos adalah campuran pupuk yang terdiri atas bahan organik (seperti daun dan jerami yang membusuk) dan kotoran hewan. Hasil dekomposisi atau fermentasi bahan-bahan organik seperti sisa hewan, tanaman, dan limbah organik lainnya dapat menghasilkan kompos yang dimanfaatkan untuk memperbaiki struktur tanah, memperbaiki kehidupan mikroorganisme di dalam tanah, meningkatkan daya ikat udara terhadap tanah, dan memperbaiki sifat-sifat tanah lainnya.
Pupuk kompos mengandung unsur-unsur hara mineral yang baik untuk tanaman serta meningkatkan bahan organik dalam tanah. Pembuatan pupuk ini pun dapat dibuat sendiri dengan memanfaatkan bahan-bahan organik yang mudah diperoleh dengan harga pembuatan yang relatif murah. Oleh karena itu kami Mahasiswa PMMÂ Universitas Muhammadiyah Malang Gelombang 6, Kelompok 7 tahun 2024 melaksanakan kegiatan pembuatan Pupuk kompos organic untuk meningkatkan daya jual limbah ternak yang afa di Desa Ampeldento tersebut.
kegiatan ini, kami tidak hanya memberikan materi, tetapi juga memberikan praktik langsung agar warga dapat menerapkan pengetahuan yang telah dipelajari. Praktik pembuatan Pupuk Kompos ini memungkinkan mereka untuk merasakan proses secara langsung, mulai dari memilih bahan-bahan yang tepat hingga mengawasi fermentasi yang tepat. Dengan demikian, warga tidak hanya mendapatkan pemahaman teoritis tentang pupuk kompos, tetapi juga keterampilan praktis dalam mengolahnya secara efektif. Selama praktik ini, warga akan belajar mengenai teknik sterilisasi, proses fermentasi, dan pentingnya menjaga kebersihan dan konsistensi dalam membuat pupuk kompos dengan baik dan benar.
Dalam   Kegiatan ini diawali dengan pengambilan limbah ternak, kemudian dihaluskan, lalu membuat campurannya dengan menggunakan EM4 dan gula merah sebagai larutan Fermentasi, dan di homogenkan kemudian diratakan kelimbah ternak yang telah dihaluskan lalu tambahkan sekam bakar kemudian dibungkus menggunakan karung, lalu ditunggu selama 2-3 minggu, agar hasil nya maksimal.