Mohon tunggu...
Hana EkaPratiwi
Hana EkaPratiwi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa yang sedang berusaha

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Urbanisasi Penyebab Permukiman Kumuh di Indonesia

20 Desember 2020   21:45 Diperbarui: 20 Desember 2020   21:58 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Masalah permukiman kumuh ini memang merupakan salah satu masalah yang tidak diharapkan keberadaannya oleh masyarakat, tetapi pemerintah tidak ada kata lelah untuk mencari solusi, agar masalah permukiman kumuh dapat teratasin dengan baik. Salah satu upaya pemerintah dalam mengatasi masalah tersebut ialah dengan menetapkan target pengentasan permukiman dengan program “Gerakan 100-0-100”, yakni pencapaian akses air munum 100%, mengurangi keberadaan permukiman hingga 0%, dan menyediakan sanitasi layak 100% untuk masyarakat Indonesia di tahun 2019.

KESIMPULAN

Orang yang melakukan urbanisasi yaitu orang-orang yang tinggal di desa ataupun kota kecil yang mengharapkan penghasilan yang lebih besar di kota besar. Pelaku migrasi dari desa ke kota yang berusaha untuk menekan pengeluaran selama hidup di kota, mencari jalan keluar dengan membangun hunian/tempat tinggal sendiri, sehingga hal tersebut akan menyebabkan terjadinya permukiman yang kumuh. Pemukiman kumuh (slum area) adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak memenuhi persyaratan untuk hunian, baik secara teknis maupun nonteknis. Pada umumnya, permukiman kumuh itu ditempati oleh masyarakat yang dikategorikan sebagai masyarakat yang miskin. Penanganan dengan cara mengganti permukiman kumuh dengan rumah susun, masih dirasa belum mampu untuk mengatasi masyarakat miskin yang menempati permukiman kumuh, karena penangan tersebut hanya sekadar untuk memperindah wajah kota. Salah satu upaya pemerintah dalam mengatasi masalah tersebut ialah dengan menetapkan target pengentasan permukiman dengan program “Gerakan 100-0-100”, yakni pencapaian akses air munum 100%, mengurangi keberadaan permukiman hingga 0%, dan menyediakan sanitasi layak 100% untuk masyarakat Indonesia di tahun 2019.


DAFTAR PUSTAKA

Jamaludin, Adon Nasrullah. 2017. SOSIOLOGI PERKOTAAN Memahami Masyarakat Kota dan Problematikanya (Cetakan ke-2). Bandung: CV Pustaka Setia.

Noveria, Mita. 2010. “FENOMENA URBANISASI DAN KEBIJAKAN PENYEDIAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DI PERKOTAAN INDONESIA”. Edisi XXXVI No. 2. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Salma M. 2019. “Karakteristik dan Faktor Penyebab Permukiman Kumuh di Kelurahan Tanjung Mas Kota Semarang”. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial, Geografi, Univeritas Negeri Semarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun