Mohon tunggu...
Hana Norfiani
Hana Norfiani Mohon Tunggu... Guru - Guru Kelas

Perkenalkan nama saya Hana Norfiani, S.Pd saya adalah guru dari SDN 1 Saradang Kecamatan Haruai Kabupaten Tablong. Saya suka sekali menulis dan mencoba hal baru untuk menulis artikel. Semoga apa yang saya tulis dapat bermanfaat bagi bapak/ibu sekalian. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Perspektif Baru dalam Kepemimpinan

9 Agustus 2024   22:19 Diperbarui: 9 Agustus 2024   22:22 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Dalam menjalankan tugas kepemimpinan, khususnya di lingkungan sekolah, pengambilan keputusan yang tepat merupakan salah satu elemen kunci. Namun, pengambilan keputusan tersebut tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Sebagai seorang pemimpin, kita harus mampu mendasarkan keputusan-keputusan kita pada nilai-nilai kebajikan yang luhur, serta menerapkan prinsip-prinsip moral yang kuat. 

Tulisan ini bertujuan untuk menekankan pentingnya pengambilan keputusan yang dilandasi oleh nilai-nilai kebajikan. Sebagai pemimpin, kita harus mampu memahami dan menerapkan prinsip moral yang teguh dalam setiap proses pengambilan keputusan. Hal ini tidak hanya akan mencegah adanya isu terkait kode etik kepemimpinan sekolah, tetapi juga akan memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil benar-benar berpihak pada kepentingan terbaik bagi seluruh warga sekolah. 

Selain itu, tulisan ini juga akan membahas bagaimana pengambilan keputusan yang efektif untuk menghindari konflik kepentingan. Pemimpin harus mampu mengelola berbagai kepentingan yang ada dengan arif dan bijaksana, sehingga setiap keputusan yang diambil dapat diterima dan didukung oleh seluruh pihak yang terlibat. 

Melalui pembahasan ini, diharapkan para pembaca dapat memperoleh wawasan dan inspirasi mengenai bagaimana pengambilan keputusan yang didasarkan pada nilai-nilai kebajikan dan prinsip moral dapat menjadi landasan bagi kepemimpinan yang efektif dan berintegritas di lingkungan sekolah.

Pembahasan

Konsep sekolah sebagai institusi pembentukan karakter berarti bahwa sekolah harus berperan aktif dalam membantu membentuk karakter positif siswa melalui lingkungan belajar yang kondusif, program dan kegiatan ekstrakurikuler, serta pendekatan pembelajaran yang menyentuh aspek karakter dan nilai-nilai. 

Dalam konteks ini, nilai-nilai kebajikan dapat dijadikan acuan utama dalam pengambilan keputusan berbasis etika sebagai seorang pemimpin pembelajaran. Kebajikan merujuk pada kualitas batiniah atau moral yang baik dan diakui oleh masyarakat sebagai hal yang penting untuk dipahami dan dipraktikkan dalam kehidupan. Beberapa contoh nilai-nilai kebajikan yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan adalah jujur, sopan, bertanggung jawab, adil, dan peduli.

Dalam pengambilan keputusan berbasis etika, seorang pemimpin harus memahami konsekuensi dari setiap keputusan yang diambil, baik bagi siswa maupun bagi sekolah secara keseluruhan. Selain itu, pemimpin juga harus berani dan tegas dalam menegakkan prinsip-prinsip moral dan berkomunikasi secara jelas dengan seluruh anggota komunitas sekolah. 

Dalam keadaan apapun, pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan harus diutamakan dalam konteks pemberdayaan siswa, promosi etos kerja sama dan pembangunan karakter, serta pembentukan sikap positif dalam kehidupan sosial dan dunia kerja. Konsep sekolah sebagai institusi pembentukan karakter dan nilai-nilai kebajikan sebagai acuan utama dalam pengambilan keputusan berbasis etika membuat sekolah dapat menciptakan lingkungan belajar yang berkualitas bagi siswa dan mencetak generasi muda yang berakhlak mulia.

Praktik Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Seorang Pemimpin

Praktik pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai seorang pemimpin melibatkan identifikasi jenis-jenis paradigma dilema etika yang dihadapi oleh dirinya sendiri maupun orang lain. Paradigma dilema etika terdiri dari beberapa jenis, antara lain:

  • Individu lawan kelompok (individual vs community) yaitu Dilema antara memberikan prioritas kepada kepentingan individu atau kepentingan kolektif suatu komunitas.
  • Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy) yaitu Dilema antara menerapkan aturan dan prinsip keadilan secara kaku atau memberikan pengampunan dan belas kasih.
  • Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty) yaitu Dilema antara menyampaikan kebenaran atau menjaga kesetiaan kepada atasan atau rekan kerja.
  • Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term) yaitu Dilema antara mengambil keputusan yang memberikan manfaat cepat atau mempertimbangkan dampak jangka panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun