Budaya Positif
Budaya Positif Adalah perwujudan dari nilai-nilai atau keyakinan universal yang dianut bersama untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, menghormati, dan mendukung.
A. Latar Belakang
Budaya positif di sekolah memegang peranan penting dalam mendukung perkembangan siswa secara holistik. Berdasarkan pemikiran Ki Hajar Dewantara, nilai-nilai Guru Penggerak, dan pengalaman di lapangan, budaya positif di sekolah memiliki beberapa karakteristik penting yang menjadi landasan dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi siswa. Elemen penting dalam menciptakan budaya positif disekolah adalah dengan menerapkan keyakinan kelas dan segitiga restitusi. Dari ketiga elemen ini maka budaya postif dapat membangun keyakinan positif pada siswa bahwa mereka dapat tumbuh dan berkembang. Keyakinan positif ini, pada gilirannya, akan mendorong siswa untuk bertanggung jawab atas tindakannya dan berusaha memperbaiki kesalahan melalui pendekatan segitiga restitusi.
B. Tujuan
Agar siswa dapat berkembang menjadi individu yang berkarakter baik, bertanggung jawab, dan berprestasi.
C. Konsep
- Perubahan Paradigma Belajar,
- Disiplin Positif,
- Motivasi Perilaku Manusia,
- Kebutuhan Dasar Manusia,
- Posisi Kontrol Restitusi,
- Keyakinan Kelas
- Dan Segitiga Restitusi
D. Tolak Ukur
- Siswa menunjukkan sikap saling menghargai antar teman, guru, dan staf sekolah.
- Siswa merasa didukung dalam proses belajar oleh guru dan lingkungan sekolah yang inklusif.
- Siswa menunjukkan kepercayaan diri dalam menyampaikan ide dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan kelas.
- Siswa merasa aman dan nyaman di lingkungan sekolah, terbebas dari intimidasi dan diskriminasi.
- Siswa menunjukkan motivasi belajar yang berasal dari dalam diri mereka sendiri, bukan karena tekanan eksternal.
E. Lini Masa
- Meminta izin kepada Kepala Sekolah untuk MelakukanSosialisasi
- berkomitmen untuk menanamkan dan mengembangkan karakter positif pada murid.
- mengenalkan konsep pembelajaran yang aktif, kritis, kreatif, dan menyenangkan.
- menerapkan pendekatan disiplin positif di kelas mengutamakan prinsip pengajaran yang membantu siswa untuk memecahkan masalah dan mengatasi kesulitan, bukan sanksi dengan tujuan menghukum.
- memastikan pemenuhan kebutuhan dasar siswa, seperti rasa aman, dihargai, dan diakui
- memfasilitasi proses tanggung jawab, empati, dan perbaikan pada siswa.
F. Dukungan yang DibutuhkanÂ
- Dukungan dari kepala sekolah, seperti menyediakan waktu dan sumber daya yang memadai.
- Pelatihan dan pengembangan profesional untuk meningkatkan kompetensi guru.
- Kolaborasi dengan rekan-rekan guru untuk saling berbagi ide dan pengalaman.
- Dukungan dari orang tua dan siswa untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
G. Berbagi Pemahaman dan Pengalaman Kepada Rekan Sejawat