Keluar Dari Zona Nyaman : Transformasi Mahasiswa Melalui Program MBKM Pertukaran Mahasiswa Merdeka

Mengikuti program pertukaran mahasiswa adalah salah satu pengalaman paling berharga yang bisa dimiliki oleh seorang pelajar. Bukan sekadar berkunjung di daerah lain, tetapi mahasiswa juga dapat memiliki kesempatan untuk merasakan kehidupan baru, memperluas wawasan, dan keluar dari zona nyaman. Saya ingin berbagi pengalaman pribadi saya mengikuti program pertukaran mahasiswa yang dilaksanakan oleh Universitas Slamet Riyadi, Surakarta bersama dengan Universitas Mahasaraswati, Denpasar. pengalaman ini benar-benar mengubah perspektif saya tentang dunia dan diri sendiri.

Dimulai dari proses seleksi melalui serangkaian tes administrasi, wawancara, hingga mengumpulkan berbagai dokumen akademik. hingga akhirnya saya dinyatakan lolos mengikuti program ini, rasa antusias dan rasa syukur menyelimuti pikiran dan hati saya. Bali merupakan destinasi yang terkenal di seluruh dunia, kali ini saya berkunjung ke Bali sebagai seorang mahasiswa yang ingin belajar dan beradaptasi dengan lingkungan di Bali.

Setibanya saya di Bali saya merasakan kehangatan seperti pulang kerumah. Saya sangat menyukai semua sudut di pulau Bali, bagi saya pulau ini sangat indah dan menarik. Selama saya berada di Bali saya belajar banyak dari cara hidup masyarakat Bali yang harmonis dengan alam. Filosofi Tri Hita Karana — hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam — sangat terasa di setiap aspek kehidupan mereka. Saya pun mulai mencoba menerapkan prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari selama di Bali.

Sebagai bagian dari program pertukran mahasiwa, saya berkuliah di salah satu universitas di Bali yaitu Universitas Mahasaraswati (UNMAS) studi saya memiliki fokus pada Manajemen Pemasaran. Mata kuliah "Bisnis Pariwisata" yang diberikan membuka wawasan saya tentang bagaimana masyarakat lokal mengelola potensi budaya mereka untuk mendukung perekonomian tanpa mengabaikan kelestarian lingkungan.

Salah satu hal terbaik dari program ini adalah kesempatan untuk bertemu dengan teman-teman baru di Bali. Di sela-sela kesibukan akademik, kami sering menghabiskan waktu bersama untuk menjelajahi Bali. Mulai dari menikmati sunset di Pantai Kuta, Camping di Pantai Soka, hingga mencicipi kuliner lokal seperti ayam betutu dan babi guling. Kebersamaan ini menciptakan ikatan kekeluargaan yang kuat, bahkan hingga program berakhir.

Melalui program pertukaran mahasiswa di Bali bukan hanya mengajarkan saya secara akademik, tetapi juga membentuk karakter pribadi. Saya belajar untuk lebih terbuka terhadap perbedaan,  dan menjadi pribadi yang lebih mandiri. Selain itu, pengalaman hidup di Bali mengajarkan saya untuk lebih menghargai alam dan memahami pentingnya pelestarian budaya lokal di tengah arus globalisasi dan digitalisasi.

Melalui program ini saya menjadi pribadi yang lebih kaya secara pengalaman dan wawasan. Kini, setelah program selesai, saya merasa sedih karena harus berpisah dengan teman-teman saya yang berada di Bali.Kenangan indah selama di Bali akan selalu menjadi motivasi dan kenangan terindah bagi saya untuk terus belajar dan berkontribusi, baik di lingkungan akademik maupun masyarakat.