Sangat wajar ketika seseorang sangat memperhatikan penampilan. Namun  diluar kewajaran jika perhatian tersebut sudah diluar batasan. Apalagi  untuk makhluk yang bernama perempuan yang kodratnya sangat identik dengan dengan kata cantik.Tidak heran jika banyak perempuan tidak segan - segan merogoh kocek  yang kadang mencapai nominal-nominal di luar nalar hanya untuk meraih  predikat cantik , atau mengubah ciptaan yang mengundang murka Sang pencipta.
Kebanyakan orang berpendapat bahwa kulit mulus, putih,hidung mancung,wajah tirus,badan langsing dan tinggi semampai adalah kriteria cantiknya seseorang. Walaupun sebenarnya,kecantikan itu sendiri bersifat relatif. Kalau kita sedikit mengarahkan mata pada fisik para kontestan Miss Universe, bukankah tidak semua dari mereka memiliki kriteria-kriteria diatas yang notabene dipilih atas dasar kecantikan? Jikalau setiap perempuan menyadari bahwasanya di balik ajang pemilihan ratu kecantikan tersirat pesan bahwa setiap perempuan itu cantik dan kecerdasanlah yang membuat ia semakin menawan dan mempesona,mungkin tidak akan ada wanita yang kurang percaya diri alias minder, atau berpura-pura cantik yang kebanyakan membawa mudharat .
 Seharusnya setiap perempuan perlu menanyakan diri ,apa itu cantik? Kenapa harus cantik? Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang  bisa menyadarkan bahwa itu semua akan semu dan layu . Kamu tidak perlu mengartikan cantik seperti kriteria diatas. Karena sudut pandang seseorang berpengaruh besar pada pola pikir seseorang. Biarkan itu menjadi definisi bagi mereka yang tidak ingin bangkit lebih percaya diri. Mulailah berpikir bahwa cantik itu seperti yang telah dianugerahkan sang Pencipta padamu. Tetapi ini bukan dalam artian terlalu percaya diri sehingga membuatmu bertindak agresif yang menghasilkan celaan.
 Selanjutnya untuk apa fisikmu dipandang cantik oleh orang-orang? Untuk mendapatkan pangeran impian atau hanya untuk sekedar pujian? Memangnya berapa persen keuntungan yang kamu dapat dari pujian? Atau seberapa pengaruhnya pujian dalam hidupmu ?Apakah pujian prioritas hidup? Atau mungkin kamu hidup hanya untuk mempercantik diri? Apakah orang-orang akan mengenangmu karena kecantikan? Atau kebaikan hati yang abadi ?Mungkin pertanyaan-pertanyaan diatas jika diiyakan cukup untuk menilai hidupmu akan sia-sia. Lantas bagaimana dengan prestasi? Bukankah itu yang sejatinya menambah pesonamu ?bukankah itu yang membuatmu tetap hidup didalam sanubari orang-orang yang kamu tinggalkan? Ayolah ikut denganku masuk salon kepribadian untuk memperbaiki diri ,mempercantik diri dengan cara yang diridhai Ilahi dan sesuai  dengan tuntunan nabi.
 Mungkin hubunganmu dengan sang Khaliq masih jauh dari standar kedekatan sehingga  akhlakmu terhadap sesama masih banyak perbaikan, atau kebersihan jiwa dan raga masih sering terabaikan. Bukankah itu seharusnya yang menjadi prioritas hidup seseorang?Untuk apa cantik,tapi tidak berakhlak.Untuk apa cantik,tapi bodoh. Apa orang-orang akan menghargaimu hanya karena itu? Bahkan mungkin kamu akan dianggap sampah masyarakat. Apa orang-orang akan nyaman berteman denganmu yang berwawasan sempit?Apakah pasanganmu terjamin kesetiaannya hanya karena kecantikanmu tidak ada tandingannnya? Buktinya ,banyak wanita-wanita cantik yang dicerai atau bahkan diselingkuhi dengan mereka yang memiliki kecantikan dibawah rata-rata. Sebaliknya banyak perempuan yang kecantikannya dibawah standar,atau ditakdirkan memiliki fisik kurang sempurna,namun dianugerahi pasangan yang setia dan memiliki fisik impian kaum hawa. Masih menganggap kecantikan adalah segala-galanya?
 Sekali lagi,kamu cantik. Kamu akan lebih memesona dengan wawasanmu yan luas, lebih menawan dengan penampilanmu yang rapi dan bersih, lebih anggun dengan  tutur katamu yang halus dan bijak. Aku hanya berharap ini  mampu menyentuh hatimu sobat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H