Mohon tunggu...
Hana RatnaAbigail
Hana RatnaAbigail Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

i love to write!

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kesiapan Indonesia dalam Menangani Ancaman Virus HMPV

9 Januari 2025   18:30 Diperbarui: 9 Januari 2025   18:37 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Indonesia kembali dihadapkan pada potensi ancaman kesehatan masyarakat dengan kemunculan virus HMVP (Human Metapneumovirus) yang mulai menyebar di berbagai negara. Meski belum ada kasus yang terkonfirmasi di Indonesia hingga awal 2025, pemerintah telah mengambil langkah antisipatif untuk mencegah penyebaran virus ini. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI, sepanjang tahun 2024 tercatat lebih dari 2.000 kasus HMVP di kawasan Asia Tenggara dengan tingkat kematian sekitar 0,5%. Virus yang pertama kali teridentifikasi pada tahun 2001 di Belanda ini umumnya menyebabkan gejala mirip flu biasa, namun dapat berkembang menjadi infeksi saluran pernapasan bawah yang serius, terutama pada anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Dr. Sardjito, Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Kementerian Kesehatan, menyatakan bahwa Indonesia telah memperkuat sistem surveillans di 135 pintu masuk negara. “Kami telah meningkatkan pemeriksaan kesehatan di bandara internasional dan pelabuhan utama. Sebanyak 47 rumah sakit rujukan juga telah disiapkan dengan fasilitas isolasi yang memadai,” jelasnya dalam konferensi pers virtual. Kesiapan Indonesia dalam menghadapi ancaman HMVP didukung oleh pengalaman penanganan pandemi COVID-19. Laboratorium Biosafety Level-3 (BSL-3) yang tersebar di 12 provinsi kini mampu melakukan pengujian virus HMVP dengan metode PCR. Kapasitas pengujian nasional mencapai 40.000 sampel per hari, meningkat 300% dibandingkan tahun 2020.

Dari sisi regulasi, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 14 Tahun 2024 tentang Kesiapsiagaan Menghadapi Penyakit Menular Potensial Wabah. Regulasi ini mengatur protokol penanganan kasus, sistem rujukan, hingga mekanisme koordinasi antarlembaga dalam penanganan wabah. Masyarakat diminta tetap waspada namun tidak perlu panik. Dr. Nina Mawardi, epidemiolog dari Universitas Indonesia, menekankan pentingnya menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. “Cuci tangan secara teratur, menggunakan masker saat sakit, dan menjaga jarak dari orang yang bergejala flu masih menjadi cara efektif mencegah penularan HMVP,” ujarnya.

Untuk mendukung kesiapsiagaan nasional, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 3,2 triliun untuk penanganan dan pencegahan HMVP sepanjang tahun 2025. Dana tersebut akan digunakan untuk penguatan sistem surveillans, pengadaan alat pelindung diri, dan peningkatan kapasitas laboratorium. Indonesia juga bekerja sama dengan organisasi kesehatan internasional seperti WHO dan CDC dalam berbagi informasi dan pengalaman penanganan virus HMVP. Kerja sama ini dilakukan untuk memastikan Indonesia dapat mengakses perkembangan terbaru terkait penanganan virus dan mendapatkan dukungan teknis bila diperlukan. Meski ancaman HMVP nyata, Indonesia telah menunjukkan kesiapan yang lebih baik dalam menghadapi potensi wabah penyakit menular. Kombinasi antara pengalaman, infrastruktur kesehatan yang memadai, dan sistem koordinasi yang terstruktur menjadi modal penting dalam melindungi kesehatan masyarakat dari ancaman virus ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun