Mengisahkan Jackie, seorang gadis yang hobi balapan. Ayahnya jengkel dengannya, sehingga tidak mau mengeluarkan puterinya tersebut dari penjara. Namun, ibunya yakin kalau dia bisa berubah menjadi anak yang baik dan memutuskan untuk memberinya kesempatan dengan mengikuti kegiatan amal yang dilakukan di desa terpencil.
      Sebelum pergi ke desa tersebut, Jackie diajak kakaknya ke rumah walikota. Sayangnya, karena dia merasa rencana ibunya itu tidak menarik, dia memutuskan untuk kabur di setengah perjalanan. Dia memasuki pasar dan menelepon entah siapa. Sialnya, ponselnya dicuri dan seorang pemuda bernama Kiko menyelamatkannya.
      Jackie tidak tahu kalau ternyata Kiko adalah pemandu wisata dari pihak walikota, sehingga gadis itu diantar ke tempat yang seharusnya dia tuju. Sesampainya di sana, dia pun disambut oleh ibunya. Rencananya untuk kabur gagal sudah dan mau tidak mau harus melakukan apa yang diminta sang ibu. Sesuai perjanjian, kalau gadis itu sudah melakukan kegiatan amal selama seminggu, keinginannya belajar fotografi di New York akan dikabulkan.
      Well, Crazy Beautiful You adalah film Filipina keempat yang saya tonton. Dari kesemuanya, unsur keluarga begitu kental, sehingga cerita menjadi lebih dramatis, tanpa diperlukan antagonis yang membenci protagonis dengan alasan yang tidak jelas.
      Di awal cerita, Jackie terlihat sebagai gadis bandel, karena keluarganya sibuk dengan pekerjaan, sementara Kiko adalah seorang kakak yang sangat menyayangi adiknya. Namun, lambat laun terlihat kalau sebenarnya mereka mempunyai luka yang sama. Bedanya, Jackie merasa kalau dia satu-satunya orang yang mengalami. Sebaliknya, Kiko pikir dia harus bangkit atau ketiga adiknya dan bahkan dirinya sendiri tidak bisa melanjutkan hidup.
      Dari kegiatan amal, Jackie akhirnya mengerti arti keluarga. Sedangkan Kiko mengajarinya bagaimana membuang kebencian dalam hati, karena itu akan menjauhkanmu dari orang-orang di sekitar. Kebencian itu membuat seseorang menjadi pribadi yang kasar serta kurang peka.
      Lebih dari setengah film, belum ada konflik tentang Kiko, hanya Jackie dengan ibunya. Namun, hal tersebut bukan berarti membuat film kurang mempunyai greget. Pasalnya, banyak adegan mengharukan tentang kesederhanaan warga desa juga tingkah lucu Jackie dan Kiko. Ya, Kathryn Bernardo dan Daniel Padilla—nama asli kedua tokoh tersebut, memang terkenal akan film-film roman komedi yang mereka bintangi.
      Salah satu adegan yang membuat saya terharu saat Jackie memotret seluruh keluarga di desa terpencil tersebut agar kebahagiaan mereka abadi. Mereka tetap bisa melihat anggotanya meski sudah tiada dan akhirnya merasa beruntung, karena memiliki keluarga yang harmonis. Hal ini bermula dari dua anak kecil yang mendampingi gadis itu sangat gembira ketika mereka diprotret lantaran di sana belum mengenal foto.
      Nah, setelahnya, saudara Kiko, Marcus, mendatangi mereka. Marcus sebenarnya sudah mengetahui Jackie dari balapan dan saat Kiko melakukan video call dengannya. Dari situ, dia menyukai gadis itu dan kedatangannya untuk menyatakan perasaan.
      Marcus memerlihatkan kepintarannya, karena dia bersekolah di Amerika dan itu dia jadikan senjata agar Jackie menyukainya juga. Dia berjanji akan membantu Jackie sewaktu di sana, bahkan mencarikan beasiswa. Sayangnya, gadis itu sudah menyukai Kiko, sehingga perasaan Marcus dia tolak.
      Marcus belum berhenti memperjuangkan Jackie. Dibantu ibunya, wanita itu meminta Kiko secara halus agar menjauhi Jackie. Dari sini baru ketahuan status Kiko dan Marcus yang sebenarnya. Sebelumnya, Kiko mengatakan pada Jackie kalau pemuda itu saudaranya. Titik.