Mohon tunggu...
Gandis Octya Prihartanti
Gandis Octya Prihartanti Mohon Tunggu... Human Resources - A curious human

Manusia yang sedang menumpang hidup.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Makan Nasi Bakar Mercon Anik di Depan Kampus ISI

6 April 2019   11:04 Diperbarui: 6 April 2019   12:03 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan ditanya apakah saya menyukai makanan pedas. Sudah pasti jawabannya iya. Selain bikin ketagihan, ampuh membangkitkan selera makan. Makanya, saat mengetahui ada nasi bakar mercon di depan kampus ISI, tidak jauh dari kos, saya tidak pikir panjang untuk berkunjung.

Selepas magrib saya berangkat ke nasi bakar mercon tersebut. Mungkin, pemiliknya bernama Anik, sehingga spanduk di gerobaknya, 'Nasi Bakar Mercon Anik.' Letaknya di depan kampus ISI Surakarta pas. Bukan hanya strategis, keberadaannya seakan menonjol lantaran pembeli sangat ramai. Saya saja kebagian duduk agak jauh dari gerobak, sampai-sampai rasanya terasingkan.

Untuk pilihan nasi bakar, ada ayam, teri, dan pindang. Sementara makanan pelengkapnya tersedia tempe mendoan, tahu bulat, risoles, dan tahu isi. Lantaran memiliki isi, di dalam risoles dan tahu isi disisipkan potongan cabai agar semakin menyempurnakan konsep mercon tersebut.

Nah, apa saja yang saya pesan? Saya bersama teman sama-sama memesan nasi bakar teri dan nasi bakar ayam yang dimakan berdua. Kesan saya untuk nasi bakar teri, terasa sedap rempah-rempah meski sensasi bakarnya tidak terlalu kentara, padahal daunnya sudah gosong. Selain itu, rasanya cenderung asin. Sementara varian ayam, pedasnya lebih terasa.

            

dokpri
dokpri
Sekilas sih, porsi nasi bakarnya terlihat kecil, apalagi jika dilihat dari gambar. Namun, ternyata memakan satu porsi cukup mengenyangkan juga. Apalagi, makanan pelengkapnya pun tergolong agak berat. Untunglah, kecongkakan saya mau memesan dua porsi urung. Makan satu setengah saja sudah perjuangan. Saya melihat mas-mas juga mayoritas memesan satu saja.

Berapa rupiah yang saya keluarkan untuk menebus makanan saya? Cukup 10 ribu untuk nasi bakar teri, tempe mendoan, risoles, dan segelas teh hangat. Ah, betapa surganya Solo, kota tempat sekarang saya belajar. Harga makanannya murah-murah.

Jadi, kesimpulannya, meski ada embel-embel mercon, bagi kamu yang tidak terlalu suka pedas, Nasi Bakar Mercon Anik masih bisa diterima di lidah. Mungkin, tinggal menyingkirkan irisan cabai saja di isian makanan pelengkap. Sebagai santapan tanggal tua, terekomendasi juga. Mengenyangkan, murah, dan bergizi, terutama sumber protein.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun