Tanpa memerhatikan pria murung itu lagi, Aileen mulai mengayuh sepedanya. Lurus saja sampai menjumpai Cropley Ct, kemudian belok ke kiri menuju Daniel St. Tidak lama setelahnya, terlihat dua belokan ke kanan. Namun, gadis itu memilih belokan kedua agar sedikit memutar. Di ujung Monica St terdapat perempatan. Untuk sampai ke flat-nya, maka gadis itu harus berbelok ke kanan.
      Dua insiden tadi; pria murung dan pemuda yang menyalakan klakson untuknya secara tidak langsung membuat Aileen kembali fokus. Sesuai jadwal yang dibuat, dia pun mengerjakan tugas dan belajar dari buku-buku yang dia pinjam dari perpustakaan. Baru saat dia akan tidur, ada sesuatu yang mengganggu pikirannya.
      Kayaknya masalah pria itu bukan sekadar skripsi. Meski buru-buru dihapus, aku tahu dia tadi sempat nangis. Apa aku bisa bantu dia, ya? Kalau sampai ketiga kalinya aku ketemu dia kayak tadi, berarti aku memang harus membantunya. Semisal nggak bantu dia, senggaknya dia ada teman bicara.
     Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H