Setelah beberapa bulan dilanda hujan dan angin kencang, nampaknya Daerah Istimewa Yogyakarta masih akan menghadapi cuaca ekstrem dalam waktu dekat.
Seperti yang diketahui, musim hujan masih belum nampak berhenti, terutama di Yogyakarta. Hujan lebat hampir selalu terjadi tiap sore, diikuti angin kencang. Ombak besar pun terjadi di sepanjang pantai selatan.
Puncaknya terjadi pada Jumat (1/3/2019) siang dan mengakibatkan sejumlah pohon roboh dan tiang listrik di Kecamatan Banguntapan, Bantul hampir tumbang.
Salah seorang saksi mata tiang listrik peristiwa tiang listrik hampir tumbang di Perempatan Blok O, Waluyo, 53, warga Banguntapan, mengatakan peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 14.30 WIB.
Hujannya deras, anginnya juga kencang. Tiang listrik tumbang hingga 75 derajat, kabelnya juga hingga ke jalan raya. Waktu kejadian, tenda warung sudah melayang ke mana-mana
Hal tersebut mengakibatkan listrik di sekitar wilayah tersebut mati dan membuat kemacetan yang cukup panjang.
Tidak lama, langsung ada petugas kepolisian yang mengatur lalu lintas dan petugas dari PLN yang menangani tiang listrik yang hampir tumbang. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Selain mengakibatkan tiang listrik hampir tumbang, hujan deras dan angin kencang yang terjadi juga mengakibatkan pohon tumbang di beberapa titik.
Kejadian ini pun menjadi perhatian dari salah seorang tokoh lokal di Yogyakarta, Bambang Soepijanto. Ia berpendapat, dalam situasi cuaca ekstrem ini, warga memang disarankan untuk selalu siaga setiap saat. Selalu bersiap dengan perlengkapan yang memadai jika hendak keluar rumah, bahkan sekalipun saat itu cuaca terlihat cerah. Jika tidak benar-benar mendesak, memang tidak perlu dipaksakan untuk keluar rumah.
Bahkan di dalam rumah pun, tetap disarankan untuk menjaga diri baik-baik. Karena menurut Bambang Soepijanto, demam berdarah juga turut merebak di sejumlah tempat di Kota Yogyakarta. Sangat disarankan untuk kembali menggalakan program pembasmian sarang nyamuk.
Sebagai calon anggota DPD dari Dapil DIY, Bambang Soepijanto paham betul tentang fenomena cuaca ekstrem dan demam berdarah. Menurutnya, cuaca ekstrem adalah bagian dari perubahan iklim yang tengah terjadi di Indonesia. Dan demam berdarah bisa dicegah jika kita menjaga lingkungan dengan baik.