Mohon tunggu...
Hamzah Zhafiri
Hamzah Zhafiri Mohon Tunggu... Kreator konten -

Suka menulis dan bercerita sebagai hobi. Terutama tema politik, bisnis, investasi, dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tentang HIV AIDS dan ODHA yang Perlu Kita Ketahui

4 Desember 2018   19:20 Diperbarui: 4 Desember 2018   19:34 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanggal 1 Desember kemarin diperingati sebagai hari AIDS sedunia. Kita pun memang perlu untuk terus mengedukasi diri sendiri dan orang lain tentang bahaya penyakit ini. Namun, memang masih banyak hal yang nampaknya kita belum pahami dari AIDS, masih banyak mitos-mitos menyesatkan tentang AIDS. Sehingga, bukannya kita berhasil mencegah penyebaran AIDS, kita malah dihantui oleh ketakutan berlebihan yang tidak perlu.

Dari segi pengetahuan dasar, mungkin kita sama-sama sudah tahu bahwa penyakit AIDS disebabkan oleh virus HIV, alias Human Immuno Deficiency Virus. Sebagaimana namanya, virus ini tidak menyerang kesehatan kita secara langsung, justru lebih mengerikan, yang ia serang adalah daya tahan atau imunitas tubuh kita. Padahal daya tahan tubuh ini begitu penting untuk melindungi kita dari penyakit lain.

Praktis, orang yang terkena AIDS akan begitu rentan menghadapi penyakit yang umumnya tergolong biasa seperti diare atau demam. Tidak jarang, orang yang terkena AIDS justru meninggal terkena penyakit-penyakit biasa tersebut.

Hal penting yang harus kita ketahui tentang virus HIV adalah penyebarannya. Virus ini menyebar melalui cairan tubuh, seperti darah, cairan sperma, cairan vagina, dan ASI. Ketika cairan tubuh ini bertransmisi dari tubuh penderita ke tubuh yang masih sehat, maka penyebaran penyakit bisa terjadi. Selain metode ini, TIDAK AKAN TERJADI PENULARAN.

Karena metode penularannya sangat spesifik melalui cairan tubuh, maka penularan dari Orang Dengan HIV AIDs (atau biasa disebut ODHA) ini kerap terjadi dalam suatu kasus aktivitas tertentu saja. Aktivitas yang paling umum beresiko terjadi penularan adalah:

  1. Hubungan seks, terutama hubungan seks beresiko. Penularan dapat terjadi di sini dikarenakan adanya pertukaran cairan sperma dan cairang vagina dalam hubungan seks. Virus HIV dapat ditularkan dari laki-laki ke perempuan, dari perempuan ke laki-laki, atau bahkan sesama jenis. Cara mencegahnya antara lain menggunakan alat pengaman kondom saat melakukan hubungan. Cara sosial yang lebih ampuh adalah hindari hubungan seks beresiko seperti berganti-ganti pasangan ataupun tidak setia pada suami atau istri.
  2. Penggunaan jarum suntik malpraktik. Jarum suntik yang baru saja dipakai ODHA umumnya terinfeksi virus HIV. Jika jarum suntik ini dipakai orang lain, penularan dapat terjadi. Di lingkungan medis yang profesional, jarum suntik memang tidak pernah dipakai lebih dari sekali, ketika selesai dipakai, jarum suntik memang wajib dibuang. Maka itu, penularan melalui jarum suntik ini umum terjadi di kalangan pengguna narkoba yang memakai jarum suntik yang sama beramai-ramai.
  3. Dari ibu hamil, melahirkan, dan menyusui. Seorang ibu ODHA yang hamil dan melahirkan anaknya, beresiko besar menularkan virus HIV pada anaknya. Karena selama dalam kandungan, tentu saja banyak terjadi transmisi cairan antara ibu dan bayi kandungan. Selain itu, perempuan ODHA yang menyusui seorang bayi juga dapat menularkan virus HIV pada bayi tersebut.
  4. Melalui transmisi donor darah. ODHA yang mendonorkan darahnya ke tubuh orang lain berpotensi menularkan virus HIV. Tentu saja untuk yang satu ini sangat jarang terjadi, karena proses donor darah pastinya diawasi ketat oleh PMI atau rumah sakit yang mengumpulkan darah pendonor. Pastinya sudah ada kontrol ketat untuk memastikan kualitas dan keamanan. darah yang didistribusikan. Bahkan kadang darah yang tidak terdeteksi memiliki virus HIV bisa saja dibuang jika dianggap tidak memenuhi kriteria tertentu.

Dengan semua pemaparan tersebut, kita juga perlu tahu bahwa penyebaran virus HIV tidak akan terjadi melalui kejadian berikut ini:

  1. Berdekatan dengan ODHA. Karena virus HIV sekali lagi hanya bisa menyebar melalui cairan tubuh, tidak bisa menyebar melalui udara seperti flu dan batuk.
  2. Bersentuhan kulit dengan ODHA atau memegang barang yang sebelumnya dipegang ODHA. Karena sekali lagi, virus HIV tidak bisa menyebar melalui sentuhan seperti layaknya penyakit kulit.
  3. Tinggal satu rumah dengan ODHA dan bahkan menggunakan barang yang sama. Sudah banyak orang yang tinggal bersama dengan ODHA dan tidak tertular virus HIV. Asalkan, tidak melakukan hubungan seks atau perbuatan lainnya yang beresiko sebagaimana disebut di atas.

Mengetahui apa yang dapat menyebabkan dan tidak menyebabkan penyebaran virus HIV sangatlah penting. ODHA seringkali mengalami diskriminasi, dianggap menjijikan, dan dijauhi secara fisik oleh masyarakat.

Hal ini tentu mengusik rasa kemanusiaan kita. Bayangkan, apa jadinya jika ODHA adalah orang dekat kita sendiri? Teman kita? Sahabat kita? Keluarga kita? Atau bahkan diri kita sendiri? Maukah kita dikucilkan, padahal sudah tentu kita bukanlah ancaman bagi masyarakat, namun seseorang yang memang perlu didampingi dan diberi kekuatan.

Bambang Soepijanto peduli dengan isu AIDS
Bambang Soepijanto peduli dengan isu AIDS
Prahara ini juga menjadi sorotan bagi Bambang Soepijanto, calon anggota DPD RI dari dapil DIY. Dalam unggahan instagramnya, beliau mewanti-wanti agar kita menjauhi penyakit AIDS, tapi BUKAN menjauhi orangnya. Kita dampingi orang yang terkena AIDS karena tentu berat bagi mereka untuk mendapat cobaan ini. Di sisi lain, kita harus mengkampanyekan gaya hidup ideal yang jauh dari resiko AIDS dan mengedukasi masyarakat mengenai isu ini.

Harapannya, bisa saja jika masyarakat kita teredukasi dengan baik, HIV AIDS berhenti menyebar dan lenyap menjadi sejarah yang terlupakan di muka bumi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun