Mohon tunggu...
Hamzet
Hamzet Mohon Tunggu... Administrasi - Keterangan Profil harus diisi

Lelaki penadah ilmu, pemulung pengetahuan dan (semoga bisa) mengamalkan serta menebarkannya kembali. Kelahiran Kota Probolinggo yang dalam bahasa gaul lazim disebut "Prolink". Kota ini disebut juga Bayuangga (angin, anggur dan mangga).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rokok dan Ukuran Kelelakian

31 Desember 2010   15:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:07 3529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Wahai laki-laki perokok...! Karena anda gemar merokok, tahu tentang rokok, ‘kan? Ya iyalah... Kali ini saya akan membahas soal rokok. Tapi bukan soal bahayanya atau “sumbangsih”-nya terhadap pendapatan negara. Tidak juga soal kampanye anti rokok yang gencar di seluruh kolong langit [bukan Kondo Langit....!]. Juga bukan soal kenapa rokok dibuat dari tembakau, kok bukan dari campuran semen dan pasir.

Ambil nafas dulu.....

Lanjut.... (ke topik perbualan)......

Benda yang mengandung zat adiktif ini oleh wikipedia ini didefinisikan sebagai silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Ternyata jenis rokok yang disuka laki-laki berkaitan erat dengan salah satu anggota tubuhnya. Jenis dan bentuk rokok tersebut, sebagi berikut:

• Mild/Slim/Light: Bila buatan Indonesia lazim disebut Mild atau Light Kretek. Tampilan rokok jenis ini stylish. Body-nya ramping, berdimater 7 mm bahkan ada yang lebih kecil lagi. Memiliki panjang 80 – 90 mm, warna pada umumnya berwarna putih sampai ke filternya, tapi ada juga yang berwarna hitam dan coklat. Isapannya ringan namun cepat habis, bahkan saat di asbak, ia akan terus menyala sampai habis.

• Putih: Disebut putih karena tidak ada campuran cengkeh di dalamnya. Berdiameter +10 mm, panjang 80 – 90 mm, berwarna putih pada bagian tembakau, sedangkan filternya coklat muda, Isapannya ringan namun cepat habis, bahkan saat di asbak, ia akan terus menyala sampai habis, persis rokok Mild.

• Kretek Filter: Rokok kretek konon adalah jenis rokok khas Indonesia. Disebut krtetek karena mengandung cengkeh. Mungkin saat diisap menimbulkan bunyi kretek...kretek... asli ngarang. Body-nya mirip rokok putih, tapi lebih padat. Beda dengan kedua jenis rokok di atas, jenis kretek filter ini lumayan awet, dan isapannya agak berat.

• Kretek (tanpa filter): Jenis yang ini sama persis karakternya dengan rokok Kretek Filter. Bedanya, rokok ini dari segi penampila terkesan jadul-madul (Jaman Dulu-Masa-Lalu) atau tidak modern karena tidak disertai filter.

• Cerutu: “baju” rokok jenis ini bukan dari kertas, melainkan dari gulungan selembar daun tembakau utuh. Body-nya kekar, besar dan panjang. Diameternya ada yang sampai 15 mm dengan panjang di kisaran 120 mm. Warnanya coklat dan tidak dibekali filter. Lumayan berat isapannya dan awet.

• Klobot: Walaupun bahan utamanya sama dari tembakau dan cengkeh, rokok jenis ini tergolong aneh bin ajaib. “Baju” yang membungkusnya terbuat dari kulit jagung. Tanpa bahan perekat, karena gulungan kulit jagung berisi tembakau diikat benang. Bentuknya juga aneh, tidak seperti jenis lainnya yang rata, bentuk klobot mirip TEROMPET TAHUN BARU, kecil di pangkal dan besar di bagian ujung. Dalam hal diisap, rokok ini yang paling berat.Butuh tenaga ekstra. Jadi, saya sarankan bila merokok jenis ini sambil minum minuman berenergi.

Nah, sekarang saya jelaskan apa kaitan antara rokok dan anggota tubuh?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun