Mohon tunggu...
Hamzet
Hamzet Mohon Tunggu... Administrasi - Keterangan Profil harus diisi

Lelaki penadah ilmu, pemulung pengetahuan dan (semoga bisa) mengamalkan serta menebarkannya kembali. Kelahiran Kota Probolinggo yang dalam bahasa gaul lazim disebut "Prolink". Kota ini disebut juga Bayuangga (angin, anggur dan mangga).

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Rasa Malas Tak Senikmat Rasa Nanas

18 Mei 2012   18:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:07 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: activismanis.blogspot.com

Jika Maskolis mengaku sudah 20 tahun nggak nulis di Kompasiana, saya lebih lama lagi. Tepatnya 20 tahun plus 1 hari 5 jam 3 menit 0,5 detik. Bukannya saya hendak menyaingi Maskolis untuk lama-lamaan absen menulis, tapi ini murni –semurni air surgawi- saya nggak nulis oleh sebab kesalahan alat vital, eh.... kesalahan fatal saya sendiri. Kenapa, terlalu sibuk hingga tak ada waktu untuk menulis? Nggak punya ide?

Bukan itu, sodara-sodara. Urusan sibuk mah dari dulu. Dibikin sibuk ya sibuk, dibikin enggak ya juga enggak. Sesibuk-sibuknya, nggak mungkinlah saya sampe keabisan waktu buat nulis. Terus, kenapa dong??? Alasan paling tepat untuk dijadiin kambing hitam tak lain dan tak bukan adalah RASA MALAS. Andai ada rasa jeruk atawa rasa coklat, tentu saya masih bisa menulis! Camkan itu! *gebrak meja dengan mata melotot.

Gara-gara rasa malas se malas-malasnya, saya bener-bener kehilangan banyak momentum untuk menulis. Banyak ide menguap. Betul kata Wepe... saya sedang sakit alias nggak waras. Entah fenomena apa yang terjadi di Planet Kenthir sehingga sekian warganya menjadi “sembuh” dan produktivitasnya menurun.

Karena rasa malas itu pula waktu melunasi “utang” terulur semakin lama. Utang? Ho oh... utang. Bukan kutang! Saya buanyak utang tulisan kepada kawan-kawan Kompasianer. Termasuk utang-utang penulisan kolaboratif. Maapin Hamzet yah... Mawar... belom bisa bayar kutang nih.

Bain ‘Onthel’ Saptaman dan Mia Wulandari adalah dua Kompasianer yang pernah nagih utang tulisan. Saya cuman jawab “yah kapan-kapan gue nulis kalo ada waktu”. Betapa jawaban yang betul-betul bloon. Jawaban seperti ini hanya layak terucap dari bibir Kardiman, Slamet dan Dusmin. Sejak kapan waktu tidak ada?

Kawan... suer terkewer-kewer sampe pasar klewer saya pengen banget nulis. Tapi gimana mau jadi tulisan kalo cuman modal pengen tanpa ngelaksanain. Orang laper aja kalo cuman pengen makan, kapan bisa kenyang?

Maka itu saya ingetin (terutama kepada diri saya sendiri): Jangan malas menulis, karena akibatnya bisa fatal. Dulu, duluuuuu sekali sekitar 20 tahun lalu, saat saya aktip, kreatip dan produktip menulis, kalo bos alias atasan saya nyuruh bikin ini itu yang kaitannya dengan menulis, pasti cepat selesai. Sekarang, jangan bicara cepat selesai, bisa selesai walaopun lambat aja butuh waktu yang mayan lama sampe apa yang diminta bos nggak dibutuhkan lagi karena selesai ditangani orang lain. Fatal, bukan? Dan itu artinya merusak kredibilitas! (halah.... bahasanya mulai melip ke puncak langit).

Satu lagi akibat yang saya rasakan karena absen menulis adalah adanya praduga bahwa saya tak nyaman lagi punya lapak di Kompasiana. Lebih gawat lagi, saya diduga keluar dari Planet Kenthir. Prend.... saya nggak punya alasan buat keluar dari Planet Kenthiiiirrrrrrr.... Beberapa minggu ini (loh, katanya 20 tahun?) idle doang. Saya masih baca karya-karya PK, kok. Cuman ada beberapa yang kelewat nggak ninggalin jejak. Saya bener-bener nggak rela kalo PK fade away.

Satu lagi (masih satu lagi? Padahal paragraf yang atas udah nyebut satu. Gapapa deh... maklumin aja, kan lama nggak nulis...), dengan idle-nya saya, tentu interaksi dengan teman-teman Kompasiana jauh berkurang. Tegur-sapa jadi berkurang. Dunia serasa menjadi sapi (maksud saya menjadi sepi, mohon dimaklumi typo seperti ini juga akibat memelihara rasa malas).

Udah ah... lima ratus kata sebagai pembuka keknya dah cukup. Kapan-kapan tak sambung lagi. Oh ya, tadi saya kopdaran sama Agung Hariyadi. Ntar deh kapan-kapan tak posting.

Nah kan... janji lagi, janji lagi. Utang lagi dooong....

PS: Jika antara judul dan isi tulisan ga nyambung, tolong dimaklumin. Ini gara-gara lama nggak nulis.

BAGI YANG PENASARAN AMA PLANET KENTHIR, SILAKAN KLIK LOGO BERIKUT:

| Hamzet | penyair kenthir berdarah |

| Probolinggo| malam menjelang pagi | 190512 |

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun