Mohon tunggu...
Hamzet
Hamzet Mohon Tunggu... Administrasi - Keterangan Profil harus diisi

Lelaki penadah ilmu, pemulung pengetahuan dan (semoga bisa) mengamalkan serta menebarkannya kembali. Kelahiran Kota Probolinggo yang dalam bahasa gaul lazim disebut "Prolink". Kota ini disebut juga Bayuangga (angin, anggur dan mangga).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Blogshop, Kopdar Sekaligus Belajar Ngeblog

19 Juni 2011   07:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:22 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

[caption id="attachment_117490" align="aligncenter" width="680" caption="Source: Kompasiana"][/caption]

Kota Malang, Jawa Timur mendapat giliran menjadi tempat Telkomsel Blogshop Kompasiana Tahun 2011, setelah sebelumnya dihelat di Kota Ambon, Maluku. Acara khusus para blogger anggota blog sosial media Kompasiana itu berlangsung dari pagi hingga sore pada Hari Sabtu, tanggal 18 Juni 2011, di Ollino Garden Hotel.

Setelah seluruh peserta mengisi daftar hadir atau istilah kerennya, melakukan registrasi ulang, acara dimulai. Acara dipandu oleh Mbak Didi, seorang penyiar radio ternama di kawasan Malang Raya. Setelah mengucap selamat datang, mbak Didi memandu peserta dalam menjawab setiap pertanyaan “apa kabar?” dengan jawaban “luar biasa!!!”. Tepat sekali jawaban itu, saya pikir. Sahutan “baik....” atas pertanyaan “apa kabar”, teramat biasa saja. Apalagi acara blogshop ini memang mengupas fenomena luar biasa yang kini melanda dunia: Citizen Journalism.

Peserta duduk melingkar berkelompok di 11 buah meja bundar. Masing-masing meja dikitari 10 buah meja. Lay out seperti ini mengingatkan saya pada Jakarta Lawyers Club, sebuah program talkshow televisi yang dipandu Karni Ilyas. Saya mengambil tempat di deret dua dan baris kedua dari kanan. Duo Junaedi mengapit saya, Junaedi Jun dan Junaedi, seorang Kompasianer baru asal Malang. Ada juga A. Dardiri Zubairi  dan Slamet Hariadi. Saat coffee break, dua orang peserta menghampiri saya menanyakan apakah benar saya Hamzet. Mendengar saya mengiyakan pertanyaannya, diulurkanlah tangan dua orang itu, yang ternyata adalah Fits Radjah  dan Leak, segera mengulurkan tangan, menjabat saya erat penuh akrab. Lucunya, mereka meyakini bahwa saya adalah benar Hamzet  adalah karena jenggot pendek yang menempel manis di dagu saya. Soal jenggot ini pula yang membuat A. Dardiri Zubairi dan Junaedi Jun mudah mengidentifikasi penampakan saya, anggota JI (Jenggot Ireng).

[caption id="attachment_117455" align="alignleft" width="300" caption="Teras Ollino Garden Hotel, Malang (Source: http://ollinogardenhotel.blogspot.com/)"][/caption]

Tampil sebagai narasumber pada even ber-tagline “Learning by Blogging” itu adalah Community Editor Kompasiana, Iskandar Zulkarnain alias Bang Isjet, dan seorang wartawan senior Harian Kompas Heru Margianto atau Mbonk. Peserta tampak begitu antusias mengikuti materi demi materi yang disampaikan keduanya. Tak ada yang berlalu-lalang keluar-masuk ruangan kecuali ke toilet menguras isi kantong kemih yang cepat penuh akibat dinginnya ruangan.Atau jika bukan itu, karena ada telepon masuk di hape.

Klop! Materi penting nan bagus disampaikan dengan gaya yang tidak membosankan.Isjet memberikan pencerahan mengenai Citizen Journalism dan Personal Branding. Inti dari citizen journalism atau jurnalisme warga adalah warta dari warga oleh warga dan untuk warga. Salah satu ciri yang membedakan citizen journalism dengan mainstream media adalah cara penyampaian beritanya yang cenderung berbahasa tutur, bercerita dan bahkan cenderung di-fiksi-kan.

Mengenai personal branding, hal yang paling menohok saya adalah keharusan konsisten menggunakan nama dan foto asli di berbagai jejaring sosial media. Sampai detik ini, entah mengapa saya lebih menggencarkan penggunakan nama Hamzet sebagai tameng nama asli saya di berbagai channelsosial media. Bagi rekan dan rekanita yang percaya diri menggunakan nama dan foto asli, selamat deh...! Anda telah memenuhi salah satu syarat dalam membangun personal branding.

[caption id="attachment_117462" align="alignleft" width="300" caption="Bang Isjet memberikan pencerahan "][/caption] [caption id="attachment_117463" align="alignleft" width="270" caption="Giliran Mas Heru memberikan tips menulis"][/caption]

Tak kalah  memikat, Mas Mbonk, yang telah lebih dari 10 tahun makan asam-garam sebagai jurnalis Harian Kompas, diawali dengan mengutip Thomas L. Friedman: “The World is Flat”, menyampaikan tips-tips menulis. Bagaimana menangkap ide, memulai menulis, mengatasi hambatan menulis, cara menulis cepat dan membuat tulisan menarik, ia sampaikan dengan cara-cara yang mampu membuataudiece enggan beranjak keluar ruangan.Bila dibandingkan dengan pemaparan anggota DPR/DPRD kepada konstituennya saat reses, cara Mas Mbonk berbeda jauh. Sejauh langit dengan dasar sumur. Konstituen lebih memilih menunggu pembagian uang saku dibanding berusaha memahami paparan normatif, mbulet dan tidak fokus anggota DPR/DPRD. Lah, kok jadi ngelantur...?

Satu hal yang sangat menarik perhatian saya dari penjelasan narasumber kedua itu adalah pembuatan teaser, yaitu paragraf pertama sebuah tulisan yang dianalogikannya sebagai sebuah sajian hidangan yang menerbitkan selera untuk dinikmati. Orang yang sudah kenyang pun bila melihat hidangan itu akan merasa lapar. Teaser merupakan etalase tulisan kita. Karenanya harus eye cathing dan merangsang minat pembaca untuk membaca keseluruhan tulisan.

Penyampaian materi oleh masing-masing narasumber ditutup dengan dialog interaktif antara peserta dengan pemateri. Pada kesempatan ini peserta bisa menyampaikan pertanyaan, usul dan saran.Jeda antar-sesi disisipi suguhan lagu-lagu yang dibawakan grup band lokal, game, pengenalan produk Telkomsel dan bernyanyi. Saat mbak Didi, sang pemandu acara mengajak bernyanyi, tanpa sungkan seluruh peserta bernyanyi dan bergoyang.

Di sini senang, di sana senang, di mana-mana hatiku senang

Di sini senang, di sana senang, di mana-mana hatiku senang

Tangan dilambai-lambai, pinggul digoyang-goyang, Kaki dihentak-hentak, putar badaaan....

Tangan dilambai-lambai, pinggul digoyang-goyang, Kaki dihentak-hentak, putar badaaan....

Saking asyiknya kemasan acara, materi, suasana, gaya pemateri maupun host-nya serta game-game seru Telkomsel Blogshop Kompasiana ini, membuat jarum waktu seolah bergerak lebih cepat.Waktu serasa amat cepat berlalu. Begitu sebentar. Namun perpisahan harus terjadi walaupun dengan berat hati. Semua harus kembali ke habitat masing-masing. Kata sayonara tertahan di kerongkongan. Tak sempat terucap. Semoga ke depan kesempatan seperti ini kian banyak dan kita bisa menikmati suasana yang lebih guyub dan mesra.

Setelah beberapa saat berputar-putar menikmati kemacetat malam minggu Kota Malang, saya pun harus kembali, memacu N 6212 RN ke arah matahari terbit. Menikmati senti demi senti permukaan aspal Malang-Probolinggo yang kadang bergelombang dan berlubang. Melawan embusan angin dingin dan terpaan debu jalanan. Syukurku kepada Tuhan ketika sampai juga ke habitat dengan selamat.

Terima kasih kepada penyelenggara dan segenap pendukung acara, yakni Kompasiana, Telkomsel, Ollino Garden Hotel, Kang Isjet dan Mas Mbonk serta rekan-rekan Kompasianer Malang, Pasuruan, Jombang, Sidoarjo, Banyuwangi Sampang, Pamekasan dan Sumenep. Kapan-kapan kita kumpul lagi, berbagi dan bercanda di dunia nyata. Let’s Learning by blogging.

Ngeblog itu..., KOMPASIANA!

Salam hangat sepenuh cinta,

HaMZET, 190611

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun