Mohon tunggu...
Hamzet
Hamzet Mohon Tunggu... Administrasi - Keterangan Profil harus diisi

Lelaki penadah ilmu, pemulung pengetahuan dan (semoga bisa) mengamalkan serta menebarkannya kembali. Kelahiran Kota Probolinggo yang dalam bahasa gaul lazim disebut "Prolink". Kota ini disebut juga Bayuangga (angin, anggur dan mangga).

Selanjutnya

Tutup

Humor

[18+] Bukan Ulat Bulu

9 April 2011   14:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:58 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitu masuk rumah Hawa menjerit sekuat-kuatnya, “ooooohhhhh tiiddddaaaaaakkkkkkkk..... oh nooooooooo”.

Rasa lelah setelah seharian menjaga Warung Pojok lenyap seketika berganti merinding dan teriakan histeris. Youlyyangberada dibelakangnya bengong melihat karibnya yang berdiri tepat di pintu tiba-tiba mengeluarkan suara emasnya yang super cempreng.

“Ada apa sih Hawa? Suara cempreng gitu kok dipamerin”, sergah Youly tak mengerti.

Tanpa menunggu jawaban, Youly mendorong Hawa masuk. Tapi tiba-tiba lututnya serasa lemas. Ingin rasanya ia berteriak, namun suaranya seperti nyangkut di tenggorokan.

“U...lat....u...lat... b..u..l..u..”, ucapnya tergagap. Ia edarkan telunjuknya mengarah pada dinding rumah. Tampak dinding dipenuhi makhluk asing yang datang entah dari mana. Kemudian ..... “bruuk”... Ia jatuh pingsan.

Hawa tak menghiraukan rekannya yang jatuh terduduk di sofa. Justru ia mengamati makhluk asing yang memenuhi dinding rumah kontrakannya.

‘hhhhmmmmm makhluk apakah ini?’ batin Hawa.

Pantas aja Hawa heran, dinding rumah itu biasanya dirayapi cicak. Itu pun tak banyak. Tapi kali ini bukan ciciak. Makhluk sebesar jari telunjuk tak berkaki tapi punya rambut di bagian ekor. Warnanya macam-macam, Hijau, kuning, kelabu, merah muda dan biru. Cara merayapnya persis ulat yang mewabah di Planet Bumi.

Tiba-tiba keanehan lain terjadi. Seolah baru menyadari keberadaan Hawa yang lagi bengong, binatang –binatang aneh itu secara bersamaan merayap turun dari dinding. Tentu saja Hawa semakin heran dan kaget. Mereka bergerak dan berhenti sekitar satu meter di sekeliling Hawa. Hawa kini terkepung. Ia tak bisa lagi berlari. Tubuhnya menggigil. Keringat dingin mulai mengucur deras dari jidatnya.

Salah satu dari binatang aneh itu maju mendekati Hawa. Hawa diam dalam ketakutannya. Lagi-lagi kejadian aneh harus dihadapinya, makhluk itu bisa bicara! Hampir copot jantunggadis idola banyak pria di Planet Kenthir itu.

“Hai Hawa... perkenalkan, kami-kami ini peliharaan para lelaki yang pernah kau tolak cintanya.Saya adalah suruhan Herry Fleeboy. Pendamping sebelah kanan saya ........”, si makhluk aneh berwarna merah memperkenalkan dirinya dan menoleh memperkenalkan rekan di sebelah kananya.

“Saya utusan Green Borne”, dengan suara tegas rekan suruhan Herry F, mengenalkan diri.

“Pendamping sebelah kiri saya....”,Herry F menoleh ke kiri memperkenalkan satu lagi rombongannya.

“Saya mewakili Pak Erte Spider”, dengan suara berat makhluk aneh berwarna biru kombinasi merah itu juga mengenalkan diri.

Satu persatu semua makhluk aneh itu secara bergantian menyebut sebagai suruhan siapa. Mereka mengaku ditugaskan oleh Andee Meridian, Andreaneda Andrade, Mas Kolis, Edy Priyatna,Halim Malik, Mas Mus, dan banyak lagi lainnya...

Setelah selesai acara perkenalan, seperti dikomando mereka serentak maju mendekati Hawa.

“Kami akan menuntut balas akan penolakan cinta tuan-tuan kami”,kata mereka serentak.

Hawa semakin kebingungan. Sambil mengibas-kibaskan tanganya, Ia berteriak keras-keras,

“Tolong...... tolong..... help.... help... me.... Urat bulu..... urat bulu..... tolong.... ada Urat bulu........”

---------------------

“Hus...hus....hus.... Hawa, bangun...bangun...!!! Ada apa sih, urat bulu-urat bulu apaan”, Teriak Youly dan Miss Nying-nying menyaksikan Hawa pontang-panting sendirian di atas ranjang sambil teriak-teriak.

Sontak Hawa bangun. Nafasnya terengah-engah... Terlihat tatapan bingung dua karib dihadapannya.

“Ada apa Hawa?”, tanya Miss Nying-nying.

“Iya ada apa?, Youly juga menyelidik.

“Aku dikeroyok Urat Bulu”,jawab Hawa sembari mengatur napas.

“Urat Bulu? Apaan?”, heran Youly, kemudian lanjutnya, “Ulat Bulu, ‘kaleeeee....”

“Bukan. Bukan Ulat Bulu. Ini Urat Bulu. Itu loh... yang kita istilahkan cicak. Tapi ada bulunya”, Hawa berusaha meyakinkan. Youly dan Miss Nying-nying berpandangan...

“Hiiiiiiiiii”, katanya sambil buru-buru lari ke luar kamar.

Tinggallah Hawa sendirian. Ditatapnya dinding kamarnya. Tak ada makhluk apa pun yang merayap. ‘Syukurlah, ternyata aku hanya bermimpi’, Ia membatin. Diedarkannya pandangan ke segala penjuru sampai pandangannya tertumbuk pada potret yang menggantung di dinding di atas mejanya. Hawa pun tersenyum memandangnya. Ya! itu foto Hamzet, kekasih Hawa yang seminggu ini bertugas mengatasi wabah ulat bulu.

Kisah di atas hanya fiktif belaka. Bila terdapat kesamaan nama dan tempat, mohon segera ganti nama dan tempat itu agar tidak lagi sama.

TERIMA KASIH

Prolink, 090411 Penyair Kenthir Berdarah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun