Mohon tunggu...
Hamza Pansuri
Hamza Pansuri Mohon Tunggu... Dosen - Menikmati kehidupan maya

Dosen Swasta STAI Nurul Falah Airmolek

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Logika Bola

23 Juli 2012   07:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:42 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Beragam komentar  para kompasiana tentang persepakbolaan nasional. baik yang mendukung kebijakan PSSI, yang bersikap kritis, dan yang melaknat semua tindakan PSSI. Hingga saat ini tanpa adanya solusi yang jelas. Seakan-akan tidak ada masalah dengan persepakbolaan nasional.

Logika Klub itu dianggap profesional jika sudah bisa mengontrak pemain minimal 3 musim kompetisi, pernak-pernik klub yang dapat dibeli pendukung klub, stadion yang ramah terhadap suporter seperti saya. Itu aja kalau sudah dipenuhi oleh klub yang mengaku profesional di Indonesia, sudah memenuhi logika bola profesional. Intinya Klub Profesional itu Mandiri, cari makan sendiri, baik melalui transfer pemain, jual pernak-pernik, penjualan tiket musiman, sponsor pendukung. Pada saat jeda kompetisi, mengundang klub asing untuk uji coba sekaligus pemasukan menghadapi kompetisi baru.

Logika Pemimpin PSSI itu mampu menumbuhkan dan mengembangkan para anak bangsa pesepakbola beragam usia bisa berkembang di jenjang amatir. Efeknya pemilik klub profesional di Indonesia mendapatkan pemain yang bisa dikontrak dengan harga murah untuk jangka panjang.

Kalau klub anda sudah memenuhi logika klub profesional tersebut, itulah klub yang layak memenuhi kasta tertinggi musim ini. Bukan klub jadi-jadian. Ketika kompetisi sudah diputar, deposit klub ke penyelenggara liga tidak dipenuhi. Pantas saja pemain terbaik di Indonesia akan menyebar ke liga negara tetangga musim depan.

Kedepankanlah logika sepakbola yang menjunjung tinggi aturan main FIFA sebagai wadah persepakbolaan dunia yang kita tempati ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun