Perempuan seringkali diposisikan sebagai kelas gender kedua didalam struktur sosial patriarki. Namun hal ini berbeda dengan Maudy Ayunda. Ia baru-baru ini telah berhasil menyandang gelar magisternya di universitas ternama di dunia, tepatnya di Stanford University. Siapa sangka artis cantik ini menyandang dua gelar magister sekaligus selama dua tahun dalam bidang  Administrasi Bisnis dan  Pendidikan.
Menurut QS World University Rangkings 2021, Stanford University merupakan universitas terbaik didunia setelah Massachusets Institute Of Technology (MIT) dan Oxfotd University. Maka untuk lolos seleksi masuk di universitas disana sangatlah susah, kata Maudy ketika di interviw oleh Najwa Sihab didalam potcestnya.
Perlu diketahui bahws sebelum  Maudy menempuh pendidikannya di Stanford University, Ia Juga pernah Menyelesaikan pendidikan Sarjananya di Oxford University di Ingris dan lulus pada tahun 2016 silam.
Anggapan Perempuan Tak Perlu Bersekolah Tinggi
Selama menempuh pendidikan di Standford University, Ia sering mendengar Cuitan di medsos tentang anggapan perempuan tidak perlu atau tidak penting memiliki gelar pendidian yang tinggi.
"Aku kan memang suka sekolah ya ceritanya dan sekarang aku juga lagi S2. Sering kali dalam perjalanan itu ada banyak orang yang bilang jangan kepintaran atau ngapain sekolah tinggi-tinggi nanti kan ujung-ujungnya enggak akan kepakai juga", kata Maudy Ayunda di siaran live Instagram.
"Itu tuh masih sering lho dan saya kadang-kadang kaget juga bahwa opini seperti itu tuh masih cukup marak," imbuh Maudy.
Sedih dan Insecure
Adanya anggapan tersebut, Maudy seringkali sedih. Karena meurutnya pendidikan yang tinggi juga harus dimiliki oleh peremuan.
"Itu kadang membuat saya sedih juga dan atau kadang bikin saya insecure juga, Emang benar ya kalau sekolahnya ketinggian katanya nanti entah cowok takut atau nanti jadi susah dapat pasangan", ungkap Maudy Ayunda didalam wawancaranya di Kompas.com edisi Cerita Maudi.
Motivasi Diri
Menurut Maudy, belajar merupakan hak asasi manusia dan cara manusia mengaktualisasikan dirinya, sehingga siapapun berhak merasakan pendidikan, termasuk perempuan. Menurutnya, pendidikan pada perempuan penting karena mereka yang akan mengajari anak-anaknya nanti. Anak-anak akan menjadi generasi masa depan bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H