Planet biru yang kita huni kian renta. Para saintis sepakat bahwa planet bumi telah berusia 4.543 milar tahun. Dengan usia super tua tersebut, telah banyak penyakit yang menggerogoti. Terutama karena ulah manusia sendiri.
Polusi udara salah satu ancaman nyata bagi planet kita saat ini. Karbon meracuni udara dan dihirup oleh manusia.
Dikutip dari Pikiran-Rakyat.com, Badan Energi Internasional IEA (International Energy Agency) mencatat polusi udara merupakan ancaman kesehatan keempat yang paling mematikan.
Paparan polusi udara dalam ruangan dan luar ruangan menjadi penyebab kematian prematur sekitar 6,5 juta orang setiap tahun.
Riset berbeda dipublikasikan oleh jurnal Environmental Health Perspectives. Seperti dikutip dari Kompas.com, para peneliti memperkirakan 2 juta orang di perkotaan mengalami kematian dini karena polusi udara. Sekitar 75% kematian itu terjadi di wilayah Asia
Bila polusi udara terus dibiarkan, diprediksi angka kematian dini di dunia menjadi sekitar 6 juta per tahun pada 2050 mendatang. Ancaman paling mematikan selain karena bencana alam dan perang.
Harus diakui, memburuknya kualitas udara merupakan dampak dari industrialisasi untuk memenuhi nafsu manusia.
Namun insting manusia untuk terus bertahan juga mendorong kreativitas. Termasuk dalam menciptakan hunian yang bisa memperpanjang usia.
Karena masalahnya pada kualitas udara, maka solusi yang ditawarkan pun memperbaiki kualitas udara dengan penanaman pohon. Meski secara bersamaan industrialisasi juga terus memuntahkan racun dari cerobong-cerobongnya.
Kesadaran membangun gaya hidup hijau ditumbuhkan. Abad 21 ini, kampanye green living, eco lifestyle dan yang senada, menjadi gerakan global. Industri didorong menghasilkan produk-produk ramah lingkungan.
Di industri otomotif, kita mengenal mobil hybrid yang menggunakan baterai sebagai salah satu sumber tenaga sehingga minim emisi. Â Yang teranyar, perusahaan otomotif macam Toyota dan Tesla sudah mengembangkan mobil yang bertenaga solar atau matahari.