Berikut ini, saya kutip analisa salah satu media, bareksa.com membeberkan data dan faktanya pada kita.
Selain itu, juga berseliweran kabar bahwa pasar ikan tersebut digusur karena lahannya kelak akan digunakan untuk proyek apartemen milik Agung Podomoro. Faktanya, setelah ditelusuri, di areal Luar Batang itu Agung Podomoro tidak memiliki land bank.
Dalam laporan keuangan tahun 2015, tercatat cadangan lahan milik Agung Podomoro hanya berlokasi di Tanjung Duren 6.775 meter persegi, Klender 95.000 meter persegi, dan Kelapa Gading 4.000 meter persegi. Pejabat Investor Relations APLN, Wibisono, menyatakan kepada Bareksa bahwa hingga kini apartemen milik Agung Podomoro di kawasan Pluit hanyalah Green Bay Pluit.
Manajemen Agung Podomoro Land telah membantah tudingan yang mengaitkan penggusuran Luar Batang dengan dua proyek perusahaannya itu. "Enggak lah. Luar Batang kan baru saja dibongkar. Lagi kondisi begini, bisa lebih parah. Kami belum ada cerita apa pun di internal mengenai hal itu. Sekarang ini kami sedang konsolidasi proyek yang ada," kata Alvin Andronicus, General Manager Marketing.
Dari sejumlah fakta juga bumbu gosip di atas, mulai benderang agenda dan kepentingan di balik politisasi reklamasi yang satu pekan terakhir kembali digoreng oleh Majalah Tempo. Kita menunggu investigasi berikutnya, dari @Kurawa, Bareksa atau pihak manapun juga yang ingin mendudukkan politik di tempat yang bermartabat. Sebagai Kompasioner yang baik, aku cukup membaca investigasi-investigasi mereka kemudian kusajikan secara sederhana agar mudah dipahami oleh rekan-rekan Kompasioner di sini. Salam tampan!
Sumber Referensi
http://market.bisnis.com/read/20160330/192/532749/laba-bersih-tempo-inti-media-tmpo-anjlok-79
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!