Mohon tunggu...
Hamzah Jamaludin
Hamzah Jamaludin Mohon Tunggu... Penulis - Hiduplah seperti yang engkau kehendaki, mencintailah selama engkau merasakan.

Tertarik dengan Ilmu Sosial dan Sastra, Senang Mendaki Gunung.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pongah

1 Januari 2020   13:00 Diperbarui: 1 Januari 2020   13:09 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pongah
dari puing dan abu
Kupersembahkan semua
kepada bumi yang gersang
lebur

Di malam kudus bersimpuhnya kuberjanji agar setia mengasihinya hingga memporak-porandakan
tanpa terberi menanggalkan satu teka-teki terabai.

hampa lekang
kugumuli tanyanya yang sarat akan celaka;
tertanggal sudah
dengan tali maut aku bertaut padanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun