Mohon tunggu...
Hamzah Azwan Has
Hamzah Azwan Has Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Akun ini dibuat untuk memenuhi tugas perkuliahan

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Cedera yang Memupuskan Cita-Cita Seorang Atlet

29 Maret 2022   00:36 Diperbarui: 29 Maret 2022   00:50 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Menjadi seorang atlet adalah impian bagi beberapa dari mereka yang menyukai dan berminat di bidang olahraga. Saat ini banyak sekali bidang olahraga yang bisa dijadikan pilihan untuk menggantungkan hidup. Salah satu olahraga yang cukup popular dan banyak diminati di Indonesia adalah futsal. Futsal adalah olahraga yang serupa dengan bola namun dimainkan oleh 5 orang dan dimainkan di dalam ruangan. Sesuai dengan namanya, futsal berasal dari kata Spanyol atau Portugis yaitu futbol (sepak bola) dan sala (dalam ruangan).

Hobi Masa Kecil

Menjadi seorang atlet futsal bukanlah hal yang bisa dicapai dengan hanya berlatih sehari dua hari. Banyak atlet yang berlatih mati-matian namun takdir berkata lain dan akhirnya terpaksa untuk melupakan impiannya itu. Rehan, seorang remaja yang saat ini harus menyingkirkan mimpinya untuk menjadi atlet futsal. Sejak umur 6 tahun ia sudah menyukai olahraga yang menggunakan bola ini. Futsal menjadi salah satu olahraga yang ia sukai sejak kecil, dan pada umur 12 tahun Rehan sudah mencoba untuk mengikuti pelatihan-pelatihan untuk mencapai tujuannya menjadi pemain futsal. Ia memulai latihan ini dengan mengikuti SSB (Sekolah Sepak Bola). “Ikut Sekolah Sepak Bola karena awalnya emang pengen jadi pemain bola, tapi waktu kenal futsal ternyata lebih simpel dan lebih menarik.” Rehan juga mengakui bahwa Sekolah Sepak Bola memberikan ia manfaat ketika mulai terjun ke olahraga futsal. Karena dasar-dasar yang sudah dipelajari di sepak bola berguna dalam permainan futsal. “Waktu main futsal jadi gaperlu belajar dasar-dasarnya lagi karena udah dipelajarin di bola,” katanya.

Beragam Prestasi yang Diraih

Pada saat menempuh pendidikan di SMP Rehan semakin menekuni olahraga yang ia pilih ini. Rehan mulai mengikuti beberapa lomba dengan tim di sekolahnya. Ia pun menyabet salah satu gelar juara yang cukup bergengsi pada saat itu di tingkat SMP yaitu Juara 2 Liga Pelajar Indonesia yang saat itu diselenggarakan di daerah Rajeg, Kabupaten Tangerang. Setelah itu pun ia menjadi semakin yakin untuk menekuni bidang olahraga ini dan berniat menjadi atlet nasional.

Hobi ini pun ia teruskan hingga ke SMA dan terus ia tekuni dengan sering latihan dan mengikuti ekstrakulikuler futsal untuk mengasah kemampuannya dalam olaharaga ini. Ia bahkan memiliki jadwal sendiri untuk berlatih futsal diluar kegiatan belajar di sekolah. “Seminggu bisa 3 kali latihan futsal,” jelasanya ketika ditanya mengenai latihan futsal. Sama halnya seperti ditingkat SMP, Rehan juga melanjutkan untuk mengikuti lomba-lomba futsal yang ada ditingkat SMA. Pada saat kelas 10 ia bahkan lolos seleksi ditingkat kabupaten dan menjadi salah satu perwakilan atlet yang membela Kabupaten Tangerang pada Kejuaraan Daerah futsal di Provinsi Banten.

Cedera yang Merubah Segalanya

Saat hati sudah semakin yakin untuk menjadi atlet futsal, Rehan mengalami hal yang tidak ia inginkan sama sekali. Ia mengalami cedera saat latihan futsal melawan sekolah lain. Saat itu ia mengalami benturan dengan pemain lawan. “Awalnya benturan sama lawan terus jatoh dan tertindih badan lawan.”, katanya. Keesokan hari setelah kejadian tersebut, Rehan melakukan terapi untuk mencoba menyembuhkan cederanya. Awalnya ia mendatangi tukang urut, namun setelah beberapa lama cederanya tak kunjung membaik. “Setelah diurut kaki malah gabisa dilurusin,” jelas Rehan. Kemudian ia mencoba cara lain untuk menyembuhkan cederanya dengan mendatangi fisioterapi. Kemudian ia mengetahui bahwa ia mengalami cedera yang cukup serius, yaitu cedera di bagian anterior cruciate ligaments (ACL). Ligamen ACL berfungsi menstabilkan gerakan tulang di sekitar lutut dan ini merupakan salah satu bagian utama di bagian lutut. Ia diberitahu bahwa ligament ACL miliknya robek dan harus dioperasi. Karena biaya operasi yang tidak murah, Rehan memutuskan untuk melakukan terapi agar setidaknya bisa mengurangi efek yang ditimbulkan oleh cederanya.

Saat ini Rehan sudah merasa lebih baik karena bisa berjalan dengan normal dan melakukan kegiatan sehari-hari seperti biasa. Namun, karena cedera yang dialaminya, ia sudah tidak bisa menjalani porsi latihan yang ia lakukan dahulu untuk menjadi seorang atlet. Ia mengurangi secara drastis porsi latihan yang ia jalani, hal itu ia lakukan untuk mencegah cedera yang ia alami agar tidak kambuh. Saat ini pun ia tetap melakukan beberapa olahraga seperti futsal dan voli. Namun ia hanya melakukan olahraga ini sebagai hobi dan permainan dibanding untuk menjadi atlet.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun