Membongkar Pesan Rahasia Tuhan dalam Akal dan HatiÂ
Otak manusia adalah struktur pusat pengaturan yang memiliki volume sekitar 1.350cc dan terdiri atas 100 juta sel saraf atau neuron,otak mengatur dan mengkordinir sebagian besar, gerakan, perilaku dan fungsi tubuh homeostasis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh,Otak manusia bertanggung jawab terhadap pengaturan seluruh badan dan pemikiran manusia, karena itu terdapat kaitan erat antara otak&pemikiran, bahkan otak & sel saraf didalamnya dipercayai dapat memengaruhi kognisi manusia,pengetahuan mengenai otak memengaruhi perkembangan psikologi kognitif. Otak juga bertanggung jawab atas fungsi seperti pengenalan, emosi, ingatan, pembelajaran motorik&segala bentuk pembelajaran lainnya, dikutip wikipedia.org
 Hujjatul islam Imam Ghozali dlm karya monumentalnya Ihya'Ulumuddin menjelaskan akal/logika adlh suatu alat untuk mengetahui data2 nalar, laksana cahaya dlm hati, kadar dlm insting pun berbeda sesuai kapasitasnya, akal pun laksana raja yg mempunyai byk pasukan (daya kemampuan dlm membedakan), daya menghafal&daya memahami,beliau melihat akal sbg jiwa rasional yg punya dua daya kekuatan,Praktis dan teoritisÂ
Akal praktis berguna tuk kreativitas,inovasi dan moralitas, endingnya adlh bergantung pada kekuatan daya nalar dlm menguasi emosional, dan akal teoris substansinya sifat abstrak & immateri dg ilmu yg universal.
 Adapun Akal Teoritis punyai 4 tingkatan kemampuan: Akal material,habitual intellect,akal aktual,akal perolehan.
Sedangkan hati di kitab Ihya’, Imam Al-Ghazali dg sub judul Kitab Aja’ib Al-Qalb, dlm pandangan Al-Ghazali, hakikat manusia bisa diungkapkan dg kataÂ
Al-Qalb, An-Nafs, Ar-Ruh dan Al-‘Aql. Masing-masing kata Al-Qalb, An-Nafs, Ar-Ruh dan Al-‘Aqal memiliki 2 makna,salah satu makna nya adlh hakikat manusia, hati (Al-Qalb) adlh bagian dari manusia yang mampu memahami, mengerti, merasakan dsb
Beliau berkata, bahwa tempatnya berbagai pengetahuan adalah Hati, Hati memiliki dua sisi. Sisi satu menghadap Alam Ghaib, sedang sisi dua menghadap Alam Nyata, biar mudah, sebut saja sisi Hati yang menghadap Alam ghaib dg istilah perasaan. Lalu sebut saja sisi hati yang menghadap Alam Nyata (dunia) dengan istilah pikiran, bisa mendefinisikan Hati sebagai totalitas Perasaan & Pikiran.
Adapun buah Pikiran itu: Pengetahuan,suasana Hati dan tindakan
dalam pandangan Imam Al-Ghazali, Tindakan mengikuti Suasana Hati. Suasana Hati mengikuti Pengetahuan. Pengetahuan mengikuti Pikiran, jika begitu Pikiran itu dasar dan pembuka semua kebaikan, pengetahuan Diri itu akan menentukan Suasana Hati, sedangkan Suasana Hati itu akan menentukan tindakan di dunia. Keberhasilan dan Kegagalan dari sebuah Tindakan di dunia ini sangat ditentukan oleh Suasana Hati. Kualitas dari Suasana Hati ditentukan dari Kualitas Pengetahuan yg dimasukan oleh Pikiran dlm Perasaan.Â
Di ajaran Thoriqoh pun ada rutinitas wirid yang sebenarnya menyaring suara-suara/ide yang tidak bagus. Manusia itu free will, tapi sebenarnya tidak ada free will di dunia karena hakikatnya Allah, Qudroh illahi. Maka dalam satu waktu dunia ini manusia cuma bisa bersyukur karena mendapat nikmat dan anugerah Tuhan atau dihina, dilaknat Tuhan karena free willnya.