Saya tak langsung menjawabnya sebab bagi saya ini amat ‘low konteks’ ketika komitmen ‘kepemudaan’ dihubung-hubungkan dengan cerita-cerita yang menurut saya sepenuhnya masih abu-abu dan selalu menjadi komoditas di setiap event politik di mana Pak Prabowo ada di dalamnya.
Bagi saya, menjelaskannya dengan fenomena-fenomena humanis seperti banyaknya pelibatan anak muda dalam kerja-kerja strategis Pak Prabowo, adalah cermin kedekatan Pak Prabowo dengan generasi muda bangsa ini. Bahkan ketika menyaksikan langsung Pak Prabowo bersama Pak Hatta Rajasa mendaftar sebagai Capres-cawapres di KPU dua hari lalu, belasan ribu pengantarnya adalah anak-anak muda usia, yang datang dengan berbagai kreatifitasnya. Saya mengklaim bahwa Pak Prabowo tetap menjadi idola anak muda negeri ini, meski Pak Prabowo tak terbiasa menampilkan perhatiannya kepada anak muda dengan simbol tangan ‘metal’. Tetapi perhatian itu diberikannya dalam bentuk diskusi-diskusi interaktif, atau ikut bermain bola dengan anak-anak kampung, bahkan mendirikan lembaga-lembaga kepemudaan berbasis kebangsaan, hingga keterlibatan beliau dalam mengangkat prestasi atlet silat Indonesia di pentas dunia.
Satu hal yang masih terngiang dalam ingatan saya ketika berdiskusi langsung dengan Pak Prabowo, beliau berkata; “saya mengimpikan sepak bola Indonesia masuk ke pentas dunia. Bukan hanya itu semua olah raga harus berlevel dunia, termasuk di bidang seni budaya, dan itu harus di mulai dengan mendorong dan membangun semangat anak-anak muda Indonesia”.
Hal lain yang saya petik dari kepedulian kepemudaan itu, adalah keaktifan beliau membangun dinamika anak muda bangsa ini juga ditunjukkannya di dunia politik. Beberapa Caleg DPR-RI dari Patai Gerindra yang melenggang ke Senayan adalah anak-anak muda usia. Termasuk menghidupkan sayap dan ormas kepemudaan di partainya. Sebut saja Tidar (Tunas Muda Indonesia Raya), Satria (Satuan Relawan Indonesia Raya), Gardu Prabowo, adalah organisasi yang keanggotaannya berbasis anak muda.
Seperti Bung Karno, Pak Prabowo sadar anak muda adalah tonggak membangun kekuatan sebuah bangsa. “Jangan lupa; pemuda adalah tulang punggung bangsa Sumpah Pemuda adalah bagian inti yang menjadikan Indonesia, Indonesia”. begitu ungkapan Pak Prabowo di Hari Sumpah Pemuda setahun silam.
**
Cikini di Pagi Hari, 23 Mei 2014
baca juga :
Prabowo yang Memanusiakan
Gemuruh Nasionalisme di Jiwa Pak Prabowo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H