Semester Kedua yang berjalan di universitas,Kami mendapat tugas untuk melakukan sosialisasi di sekolah pilihan dengan topik yang telah ditentukan,Dalam hal ini kelompok kami tertarik untuk mendalami tentang bullying dan hate speech di kalangan remaja,Masalah ini mungkin  adalah masalah yang paling umum terjadi di sekolah di seluruh benua,berbagai solusi dan upaya telah dilakukan oleh pihak sekolah,orangtua dan masyarakat untuk mencegah dan mengurangi kejadian bullying.kata ini mungkin tidak terdengar asing mengingat banyak sekali kejadian yang dilaporkan di media onlen dan cetak,Meskipun bullying terjadi dimana saja seperti tempat kerja,tempat beribadah,Tempat publik tetapi bullying di sekolah sering mendapatkan perhatian khusus karena dampak yang ditimbulkan bisa lebih berdampak besar pada fisik dan mental
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan oleh menteri pendidikan australia,bullying bisa dipandang tiga perspektif yaitu individu perspektif,sosial ecological perspektif dan sistem perspektif,nah yang membuat kami melihat masalah ini dengan sudut pandang sistem perspektif yaitu karena pengertiannya yang memandang bullying sebagai masalah yang disebabkan oleh ketidakseimbang dinamika kekuasaan yang terjadi di semua institusi yang biasanya disebabkan oleh perbedaan kekuasaan di kelompok yang berbeda,sistem kekuasaan pada satu orang  dan kegagalan dalam mengidentifikasi bullying oleh pihak pendidik dan keengganan murid untuk melaporkan kejadian yang terjadiÂ
Sistem kurikulum 2013 pada pendidikan indonesia menekankan pada keaktifkan murid dan nilai moralnya akan tetapi sistem ini tidaklah berlangsung dengan baik mengingat dari kejadian bullying yang masih saja terjadi,oleh karena itu sebuah sistem yang baru perlu segera didesai,sistem dimana pihak sekolah melakukan sosialisasi dan pengajaran dan memberikan perhatian khusus pada beberapa murid,membuat sebuah regulasi yang lebih ketat yang menekankan semua anggota sekolah untuk ikut berpartisipasi daripada menekankan pada murid saja,menciptakan sebuah wabah berkomunikasi untu semua anggota sekolah dan meningkatkan kemampuan pendidik dalam mengidentifikasi potensi bullying yang bisa terjadiÂ
Sekolah juga bisa bekerja sama dengan berbagai sekolah lain yang dinilai berhasil dalam mengatasi masalah bullying,alasan mengapa bullying bisa terjadi di berbagai tempat tidak hanya sekolah kebanyakan karena perbedaan dan rasa ego yang dimiliki oleh pelaku bullying  untuk menciptakan sebuah IN-group,dari sini sudah sangat jelas bahwa sistem sekolah dan regualasinya yang menciptakan potensi untuk kejadian bullying serta sangat disayangkan apabila sekolah hanya fokus mendorong murid mengejar nilai akademis tanpa memperhatikan kondisi mental murid,hanya murid dengan kondisi mental dan fisik yang baik mampu membawa nama sekolah lebih baik,Oleh karena itu pihak sekolah harus lebih berusaha dalam menciptakan sebuah sistem dan regulasi yang menekankan murid secara individu tidak secara kolektifÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H