Mohon tunggu...
Hamsya RafindaSena
Hamsya RafindaSena Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administrasi

The pens have been lifted and the pages have dried 💻🔧Informatics Engineering. Love for wife and little daughter.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengungkap Misteri Teorema Pythagoras: Dari Sejarah hingga Manfaatnya

7 Januari 2025   15:59 Diperbarui: 7 Januari 2025   14:15 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sejarah Teorema Pythagoras

Teorema Pythagoras adalah salah satu konsep matematika paling terkenal yang ditemukan dalam geometri. Teorema ini menyatakan bahwa pada segitiga siku-siku, kuadrat panjang sisi miring (hipotenusa) sama dengan jumlah kuadrat panjang kedua sisi lainnya. Secara matematis, teorema ini ditulis sebagai: a² + b² = c², di mana c adalah sisi miring.

Asal Usul dan Sejarah

Teorema ini dinamai dari Pythagoras, seorang filsuf dan matematikawan Yunani kuno yang hidup sekitar tahun 570-495 SM. Meski Pythagoras sering dikaitkan dengan teorema ini, sebenarnya konsep ini sudah dikenal oleh peradaban lain sebelum zamannya, seperti Babilonia dan India.

  • Babilonia (1900-1600 SM): Tablet matematika Babilonia menunjukkan bahwa mereka sudah memahami hubungan antara sisi-sisi segitiga siku-siku.

  • India (800-500 SM): Teks kuno seperti Sulba Sutras juga mencatat teorema serupa, yang digunakan dalam konstruksi altar suci.

Namun, Pythagoras-lah yang diyakini telah membuktikan teorema ini secara formal, menjadikannya bagian dari warisan matematika Yunani. Dalam tradisi Yunani, pembuktian matematis memiliki nilai filosofis, dan ini mungkin salah satu alasan mengapa teorema ini sangat dihargai.

Aplikasi dan Signifikansi

Teorema Pythagoras menjadi fondasi penting dalam geometri, trigonometri, dan ilmu lainnya. Aplikasinya meluas ke berbagai bidang, seperti teknik, arsitektur, astronomi, dan fisika. Contohnya, para insinyur menggunakan teorema ini untuk menghitung panjang diagonal dalam struktur bangunan, dan astronom memanfaatkannya untuk mengukur jarak dalam ruang.

Selain itu, teorema ini juga sering diajarkan sebagai bagian dari pendidikan dasar di seluruh dunia, karena sederhana namun sangat berguna. Melalui teorema ini, banyak siswa diperkenalkan pada gagasan tentang pembuktian dalam matematika.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun