Di dalam negeri yang jauh, terhamparlah sebuah kerajaan yang dikelilingi oleh perbukitan hijau. Di kerajaan yang damai ini tinggalah seorang kesatria sejati bernama Sirus. Ia adalah sosok yang gagah berani, setia, dan penuh kebajikan. Sirus telah mengabdikan hidupnya untuk melindungi rakyatnya dan menjaga kedamaian di kerajaan.
Suatu hari, berita buruk datang menghampiri kerajaan. Sebuah pasukan penghancur yang ganas bernama Pasukan Bayangan menyatakan perang terhadap kerajaan. Pasukan Bayangan dipimpin oleh seorang raja jahat yang haus kekuasaan, Raja Mordekai. Sirus dan pasukan kerajaan tahu bahwa mereka akan menghadapi pertempuran yang sangat berat.
Pertempuran pun dimulai. Sirus dan pasukan kerajaan berjuang mati-matian melawan Pasukan Bayangan, tetapi kekuatan musuh terlalu besar untuk ditaklukkan. Sirus dengan gagah berani memimpin pasukannya, mengalahkan beberapa pasukan musuh, tetapi semakin lama semakin jelas bahwa mereka tidak akan mampu mengalahkan Raja Mordekai.
Dalam pertempuran terakhir, Sirus melawan Raja Mordekai secara langsung. Mereka bertarung dengan sengit, tetapi Raja Mordekai terlalu kuat. Sirus luka parah dan pedangnya terlempar jauh. Raja Mordekai menyerang dengan kejam, membuat Sirus terjatuh ke tanah dengan kekuatannya yang semakin melemah.
Saat Sirus terbaring lemah di tanah, Raja Mordekai merasa kemenangan sudah di depan matanya. Dia mengangkat pedangnya untuk memberikan serangan pamungkas. Namun, tiba-tiba, seorang pemuda muncul dari antara kerumunan rakyat yang menyaksikan pertempuran.
Pemuda itu bernama Arman, seorang pemuda biasa yang tak memiliki kemampuan bertarung. Meski demikian, ia tidak bisa berdiam diri melihat penderitaan kerajaan dan kesatria kesayangannya. Arman mengambil pedang Sirus yang terlempar dan berlari mendekat ke medan pertempuran.
Arman melompat ke udara dan menusukkan pedang itu ke punggung Raja Mordekai. Raja jahat itu terjatuh, dan Arman mengorbankan dirinya sendiri dalam aksi heroiknya. Sirus, yang melihat kejadian itu, merasakan kepedihan mendalam. Dia tahu bahwa pemuda itu telah memberikan nyawanya untuk menyelamatkannya.
Dengan tenaga terakhir yang dimilikinya, Sirus meraih kemenangan akhir. Pasukan Bayangan mundur dan kerajaan berhasil diselamatkan. Namun, Sirus tidak bisa merayakan kemenangan itu dengan senang hati. Ia merasa sedih dan bersalah atas pengorbanan Arman, seorang pemuda yang berani dan baik hati.
Sirus menguburkan Arman di pemakaman yang indah di lereng bukit, sebagai tanda penghormatan atas keberanian dan pengorbanannya. Ia berjanji dalam hati bahwa dia akan menjaga kenangan Arman dan akan terus melindungi kerajaan dengan segenap kekuatannya.
Hari-hari berlalu, dan Sirus tetap menjadi kesatria sejati yang penuh kebajikan. Namun, dia selalu merasa kehilangan dan sedih dalam hatinya. Setiap kali dia mengenakan baju zirahnya, dia akan teringat akan Arman, pemuda yang telah mengorbankan dirinya demi kebaikan.
Cerita tentang Sirus dan Arman menjadi legenda di kerajaan tersebut. Mereka dihormati dan diingat sebagai pahlawan yang penuh pengorbanan. Pengorbanan Arman menginspirasi banyak orang untuk berani berbuat baik dan melawan kejahatan.