Masalah muncul ketika sejumlah bank dan para kreditor perumahan mengalami kerugian besar dalam pembukuan hipoteknya sehubungan dengan meningkatnya penyitaan rumah dan anjloknya penjualan rumah akibat melemahnya sektor perumahan AS dalam dua tahun terakhir.
Akibat belitan berbagai masalah tersebut, saham keduanya sudah merosot hingga 90%. Namun keduanya menegaskan masih memiliki modal yang cukup.Â
Pemerintah AS menuntut JP Morgan Chase & Co (JPM) dan Bank of America Corp (BoFA) serta 15 bank lainnya akibat kasus penjualan surat berharga berbasis hipotek yang mereka lakukan kepada Fannie Mae and Freddie Mac. The Federal Housing Finance Agency (FHFA) atas nama Fannie Mae dan Freddie Mac, mengajukan 17 tuntutan hukum hari ini (3/9) di pengadilan federal di New York dan Connecticut. FHFA menuduh bank-bank ini menyesatkan Fannie Mae dan Freddie Mac tentang kesehatan hipotek yang menimbulkan kerugian perusahaan hingga US$ 196 miliar.Â
"Pinjaman itu memiliki karakteristik yang berbeda dan lebih beresiko dari penjelasan yang tercantum dalam bahan-bahan prospektus penjualan obligasi yang dikeluarkan oleh sekuritas-sekuritas itu," ujar FHFA dalam pernyataannya.Dalam tuntutan ini, FHFA berusaha untuk membatalkan transaksi termasuk meminta ganti rugi dalam kasus-kasus dugaan pelanggaran yang mereka laporkan. Selain JPMorgan dan Bank of America, FHFA juga memperkarakan Citigroup Inc., Goldman Sachs Group Inc., Merrill Lynch & Co., Barclays Plc, Nomura Holdings Ltd., HSBC Holdings Plc., Societe Generale SA., Credit Suisse Group AG, Deutche Bank AG, dan First Horizon National Corp di pengadilan federal di Manhattan. Sementara FHFA menggugat Ally Financial Inc., General Electric Co., dan Morgan Stanley di pengadilan negara di Manhattan.Â
Dan agensi ini juga menggugat Royal Bank of Scotland Group Plc (RBS) di pengadilan federal Cinecticut. Dalam daftar gugatannya itu, Fannie Mae dan Freddie Mac yang dioperasikan di bawah conservatorship pemerintah AS sejak 2008, mengalami kerugian dalam kasus subprime mortgage yang mendorong mereka ke arah kebangkrutan.Fannie dan Freddie membeli obligasi hipotek sebesar US$ 6 miliar pada sekuritas Bank of America, obligasi sebesar US$ 24,8 miliar dari Merrill Lynch. Yang mana Bank of America mengambil alihnya pada 2008, dan obligasi sebesar 26,6 miliar dari Coutrywide yang diambil alih Bank of America pada tahun yang sama.Â
FHFA juga mengklaim Fannie dan Freddie membeli obligasi senilai US$ 33 miliar dari sekuritas JPMorgan dan obligasi sebesar US$ 30,4 miliar dari Royal Bank of Scotland. Menurut pengaduan tersebut, Fannie dan Freddie juga membeli obligasi US$ 14,2 miliar dari Credit Suisse, US$ 11,1 miliar dari Goldman Sachs, US$ 10,6 miliar dari Morgan Stanley, US% 6,2 miliar dari HSBC.Â
Kemudian Freddie dan Freddie juga membeli obligasi hipotek sebesar US$ 6 miliar dari Ally, US$ 4,9 miliar dari Barclyas, US$ 3,5 miliar dari Citigroup, US$ 2 miliar dari Nomura, US$ 1,3 miliar Sociate Generale, US$ 883 juta dari First Horizon dan sebesar US$ 549 juta dari GE. Beberapa bank yang telah berkomentar seperti Deutche Bank dan Ally dan Bank of America memilih sikap bertahan dan membela diri.Â
"Fannie Mae dan Freedie Mac telah mengakui bahwa kerugian tersebut karena penurunan harga perumahan dan faktor ekonomi lainnya. Mereka sudah mengetahui resikonya dan tetap membeli," ujar Larry DiRita, juru bicara Bank of America di Carolina Utara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H