Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Minggu Akhir Bulan Desember Gerimis Mengundang

29 Desember 2024   06:12 Diperbarui: 29 Desember 2024   06:12 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerimis Mengundang Berjuta Harapan Kan Datang Menjadi Kenyataan (Hamim Thohari Majdi)

Harap-harap cemas tiba minggu terakhir di bulan Desember, setelah tengah malam terbelah dingin menyelimuti tubuh, tubuh terasa segar, membuat harapan-harapan akan terwujud hari ini, bisa meraih semua asa.

Sebagai titi mongso, Minggu terakhir bulan Desember memiliki makna yang luar biasa, ibarat buku, adalah lembaran akhir untuk menemukan closing statement, dari penulis atas rangkaian  jutaan diksi yang dinarasikan.

Itulah perjalanan waktu, bila hendak menghitung dari awal tahun, kini saatnya berada di penghujung, untuk melakukan perhitungan dari perjalanan hidup, sejatinya apa saja yang sudah dilakukan dan hal-hal apa yang terlewatkan.

Lebih banyak orang mempersiapkan liburan, berwisata  ke tempat hiburan atau kuliner, berkunjung ke sanak keluarga atau teman dekat, melepas jemu dan kepenatan setelah berjuang menaklukkan putaran waktu, agar memberi makna penting, bahwa tahun ini  memberi banyak kesempatan, bertambahnya kawan,  investasi semakin menumpuk.

Dalam perhitungan jawa Desember memili makna "gede-gedene sumber" berarti curah hujan cukup tinggi, disertai angin,bagi orang nelayan harus turun dari kapal atau perahu, menancapkan jangkar beristirahat sambil memperbaiki jaring.  saatnya beristirahat sambil menikmati debur ombak menggulung-gulung.

Gerimis mengundang Minggu akhir bulan Desember, menandakan berlimpah ruahnya kebahagiaan yang diturunkan oleh Tuhan, mendinginkan hati, menyiram kegersangan tanah, kemudian tumbuh di atasnya rerumputan dan segala jenis tumbuhan, menghijau, hingga menunggu masa panen. 

Menikmati segala karunia Tuhan, selalu menghadirkan manfaat dari apa yang dihadirkan, ketika panas tetap bersyukur, sinar matahari menusuk poro-pori bercucurlah keringat, membuang yang tidak dibutuhkan dan yang menyumpat, menghadirkan energi, menjadi lebih bergairah dan bertenaga.

Hujanpun tetap nikmat, menghidupkan sumber-sumber air yang telah lama mati, sungai-sungai terlihat lebih hidup dengan mengalirnya air, sungguh indah hidup ini.

Sesuatu memiliki timbangan yang bernama "cukup", mencukupi segala kebutuhan panas yang cukup akan menghangat, bila berlebihan bisa membakar dan membuat kering. hujan yang cukup mendatangkan kehidupan baru, hujan yang berlebihan mendatangkan banjir. 

Mari meminta kepada Tuhan untuk dicukupkan atas segala kebutuhan,  datanglah rizki dari segala arah. dicukupkan tenaga dan kemauan untuk merawat dan melestarikan lingkungan, agar persahabatan dengan alam semakin kental.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun