Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menelisik Ruang Hampa Perkelaian Jiwa

7 Desember 2024   07:39 Diperbarui: 7 Desember 2024   07:40 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Begitu dahsyat mengatur kebahagiaan seseorang (Hamim Thohari Majdi)

sebagai sentra dinamisator adalah  hati, di dalamnya terdapat lembah hampa  pusat kelana dan pertarungan antara keinginan dan kenyataan, antara kemauan dengan kemampuan, bersilang harap dan sikap. 

Hati yang selalu membolak balikkan keadaan dan rasa yang dikandung menjadikan pemiliknya bingung, bila tidak memiliki ketegasan. Hidup dengan makna ajang pertunjukan, banyak yang terjebak menjadi aktor, bukan membuat lakon yang akan dikenang dalam sejarah sebagai diri sendiri.

Acap kali hati dipermainkan oleh rasa cemburu, karena kurang diperhatikan, rasa benci oleh kebahagiaan yang diraih orang lain, sehinga kelana jiwa merasa terhempas oleh ombak persepsi dan larut dalam pencarian alasan. 

Jangan biarkan lembah hati dikuasai oleh situasi orang lain, tanamlah banyak gagasan agar lembah menjadi hijau, subur dan menawan, kian banyak tanaman yang tumbuh dari bibit yang disebar, maka panen merupakan panggung berpesta. kebagaiaan bisa diraih ketika hati sedang berbungan, bebaas dari masalah, bersih dari prasangka, ambilah peran dan tulis cerita, lakoni dari satu bagian ke baian lain.  

Hamim Thohari Majdi

@SurPlus

Lumajang, 7 Desember 2024

Bahrusysyifa Lumajang 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun