sebagai sentra dinamisator adalah  hati, di dalamnya terdapat lembah hampa  pusat kelana dan pertarungan antara keinginan dan kenyataan, antara kemauan dengan kemampuan, bersilang harap dan sikap.Â
Hati yang selalu membolak balikkan keadaan dan rasa yang dikandung menjadikan pemiliknya bingung, bila tidak memiliki ketegasan. Hidup dengan makna ajang pertunjukan, banyak yang terjebak menjadi aktor, bukan membuat lakon yang akan dikenang dalam sejarah sebagai diri sendiri.
Acap kali hati dipermainkan oleh rasa cemburu, karena kurang diperhatikan, rasa benci oleh kebahagiaan yang diraih orang lain, sehinga kelana jiwa merasa terhempas oleh ombak persepsi dan larut dalam pencarian alasan.Â
Jangan biarkan lembah hati dikuasai oleh situasi orang lain, tanamlah banyak gagasan agar lembah menjadi hijau, subur dan menawan, kian banyak tanaman yang tumbuh dari bibit yang disebar, maka panen merupakan panggung berpesta. kebagaiaan bisa diraih ketika hati sedang berbungan, bebaas dari masalah, bersih dari prasangka, ambilah peran dan tulis cerita, lakoni dari satu bagian ke baian lain. Â
Hamim Thohari Majdi
@SurPlus
Lumajang, 7 Desember 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H