Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Speech Delay dan Pola Pengasuhan yang Solutif

7 Juni 2024   10:51 Diperbarui: 7 Juni 2024   11:25 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Speech Delay dan Peran Pengasuhan orang Tua (Hamim Thohari Majdi)

Irish Bella bintang film Madu Murni, berterus terang bahwa putra sulungnya yang diberi nama Air Rumi Akbar mengalami keterlambatan berbicara, sebagaimana dirilis Jawa Pos  Jumat 7 Juni 2024, artis dengan nama sapaan Ibel membeberkan bahwa dirinya mengaku bersalah dalam pengasuhan, anak yang dilahirkan di masa pandemi dan sekarang berusia tiga tahun, Ibel sering memberi gadged kepada Air Rumi, dan parahnya Ibel  belum paham tentang asupan makanan bagi bayi Pasca 6 bulan masa menyusui yang disebut dengan Makanan Pendamping Air Susu Ibu ( MPASI).

Salah satu pengaruh gadged sebagaimana pengalaman seorang teman, anaknya yang sudah lancar berbicara tiba-tiba sangat hemat bicaranya, bahkan nyaris tak terdengar, usut-punya usut anaknya sebut saja Agis sering nonton  serial film telivisi berjudul "shoun The Sheep" atau Shaun Si Domba, merupakan film komedi petualangan animasi gerak henti, film ini memang menyajikan hiburan layaknya pertunjukan pantomim, mengutamakan gerak tubuh dan ekspresi wajah, apa yang membuat Agis enggan berbicara ? karena Agis telah terbentuk kebiasaan pertunjukan film tanpa bicara, banyak gerak dan bikin ulah hingga sang petani mengalami Amnesia.

Anak yang menyandang  speech delay biasanya mengalami hambatan berbicara dan sangat minim kosa kata yang dimiliki. Menurut Fauzia (2020) mereka akan  kesulitan dalam belajar, karena pada masa awal sekolah fokusnya adalah Baca, Tulis dan Menghitung (Calistung), di sinilah pengasuhan diperlukan agar anak mampu mengeja dan membaca secara benar sesuai dengan tingkatan usianya.

Untuk mengetahui sang buah hati terjangkit speech delay atau tidak, bisa diperhatikan ciri-cirinya, yaitu : lebih sedang diam (jarang bicara), bicaranya sepotong-sepotong (tidak lancar),  sangat minim penguasaan kosa kata, pengucapan kata sering salah dan pemakaian kalimat yang  kurang jelas. 

Tentu orang tua cemas, bila mendapati anaknya mengalami gangguan berbicara, ada kasus menarik, dilihat dari garis keturunan tidak ada keluarga yang mengalami speech delay, wal hasil salah satu anaknya hampir menjadi "tuna wicara" tidak ada tanda-tanda bisa bicara, hanya menunjuk dan ah uh saja dalam berkomunikasi, selidik punya slidik, setelah konsultasi ke terapis, didapati adalahnya kesalahan dalam pengasuhan, ayah dan ibunya sangat hemat berbicara, terlebih kepada sang anak, hampir tidak ada interaksi yang menunjukkan efektifitas komunikasi. 

Fakta di atas menunjukkan bahwa suasana atau model komunikasi orang tua mempengaruhi kelancaran berbicara anak, dan tidak salah bila anak-anak yang agresif, banyak bertanya juga lahir dari terlalu intens komunikasi orang tua bahkan seperti lakon film yang sedang adu kata untuk mempertahankan kebenaran diri.

Menjadi orang tua, memang beda ketika masih menjadi suami atau isteri, tanpa (belum) kehadiran anak, masih bisa mengembangkan sikap tenggang rasa, melakukan komunikasi verbal yang efektif bahkan kadang dibutuhkan komunikasi non verbal untuk mengurangi pemborosan pembicaraan. 

Untuk itu orang tua harus mengetahui ilmu tumbuh kembang berkaitan dengan perkembangan motorik kasar dan motorik halus serta apa yang harus dilakukan, hal ini bisa dilakukan dengan cara berkonsultasi kepada ahli, memperhatikan pengasuhan dalam keluarga dan lingkungan, serta hal paling penting adalah kesadaran pentingnya memberi pengasuhan yang tepat sesuai usianya di samping pemebuhan asupan bergizi.

Saat ini sudah banyah termpat pengasuhan bayi mulai dri nol tahun, maka jangan segan orang tua untuk menempatkan sang buah hati di tempah pengasuhan agar belajar berinteraksi sosial dan berkomunikasi secara baik. Beberapa wali murid mendapati keajaiban, bahwa sang buah hati mau diajak bicara, kadang bicara sendiri setelah mengikuti program pengasuhan. Seperti yang terjadi di Taman Pengasuhan Anak TPA TAAM QUBA Lumajang, dengan metode tasmik atau mendengarkan murottal yang diputar melalui layar monitor, menjadikan anak terbiasa mendengarkan lantunan ayat=ayat Al Qur'an karena terbiasa dan diulang-ulang, maka bawah sadar anak merekam secara kuat, dan seperti buah yang sudah masak, anak langsung menirukan pada masa-masa suasana hatinya gembira sambil bermain. 

Anak-anak akan mengikuti gerak dan tingkah pengasuhnya, apapun hasil dari perilaku anak adalah mencerminkan karakter sang pengasuh atau orang tua, jadi bila ingin disebut bijak dan cerdas dalam pengasuhan, berilah contoh yang baik dalam berbicara dan berperilaku kepada anak, bicaralah menggunakan kata yang tepat dan kalimat yang bijak agar anak terbiasa dengan ucapan-ucapan baik yang menyenangkan serta mendinginkan telinga.

Hamim Thohari Majdi

Lumajang, 7 Juni 2024

Hamim Thohari Majdi @Surplus

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun