Malam ini bertepatan dengan malam nisfu sya'ban (pertengahan bulan sya'ban), banyak ritual yang dilakukan untuk meraih keutamaan hadirnya bulan Sya'ban.
Hal penting bahwa bulan Sya'ban merupakan gerbang persiapan memasuki bulan Ramadhan, dengan tahapan bulan Rajab saatnya menanam, bulan Sya'ban bekerja keras untuk merawat atau menyiram(memberi pupuk) dan bulan Ramadhan waktunya memanen, utamanya ketika sepuluh hari terakhir ada peristiwa dahsyat yakni malam lailatul Qadr. Kemuliaannya seperti seribu bulan bagi yang melakukan amal kebaikan.
Doa adalah senjata, ibarat perang tanpa senjata tidak bisa optimal, maka kehidupan yang tidak disertai dengan doa berarti tidak menyertakan kekuatan kosmos dan makro kosmos, karena hidup tak bisa di luar area kosmos dan mengelak adanya kendali atau kesertaan makro kosmos.
Fungsi doa di antaranya adalah untuk menguatkan, mengaffirmasi ke dalam pikiran bawah sadar bahwa apa yang diusahakan sampai pada tujuan dan hasilnya optimal.  Ketika diri menerima apa yang direncanakan  maka segenap jiwa dan tenaga akan tercurah, sehingga usahanya penuh gairah. Bukankah kegagalan usaha karena tidak komit terhadap rencana, tidak yakin bahwa apa yang direncanakan bisa diwujudkan.
Kebimbangan selalu melanda terhadap mereka yang hanya mengandalkan pikiran sadar, memeras otak, memainkan logika dan selalu meghubungkan sebab akibat kasat mata dan terukur dalam menerima sebuah kenyataan.
Untuk saat penting untuk melakukan doa (bedoa) dengan pertimbangan waktu dan tempat, seperti pada malam ini, malam pertengahan bulan Sya'ban dengan petunjuk Allah membuka pintu-pintu langit dan 300 pintu rahmat, maka semua mahluk (manusia) bisa meraih rahmat yang Allah sediakan, asal makhluk tersebut tidak mensekutukan Allah.
Bakda maghrib malam ini , masjid dan musholla disesaki oleh jamaah sembari mengikuti pembacaan surat Yasin, ayat kursi dan do'a sebagaimana hajatnya masing-masing.Â
Sangat terasa sakral, penuh  harap dan bersungguh-sungguh, aura tempat ibadah dan lantunan-lantunan Kalamullah menyejukkan batin, membeningkan pikiran dan menjauhkan cakrawala.
Di saat yang tepat dan di tempat yang hikmat doa seperti langsung mendapat jawaban, kafan itu lakukan doa pada waktu-waktu yang sahdu seperti di malam sunyi, di saat angkasa sedang menebar sinar spiritual, jaringan sangat kuat karena hiruk pikuk lalu tindas bermesra dengan Tuhan sangat terbatas. Di sinilah hajat itu mudah terkabul.
Doa yang mustajab di antarnya memuat unsur cinta, yang disebar kepada semesta dan berharap harmoni serta kedamaian mengisi ruang semesta, sehingga kehidupan ini terasa menyenangkan dan meggairahkan.