Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perpisahan Bukan Kembali ke Titik Nol Tetapi Nol Plus

12 Februari 2024   22:53 Diperbarui: 12 Februari 2024   22:55 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah acara perpisahan (Hamim Thohari Majdi)

Kali ini diadakan makan bersama, sebagai salah satu bentuk apresiasi dan penanda bersyukur (syukuran) atas terlaksananya sebuah misi, usai sudah perjumpaan dan temu muka, sebentar lagi jarak jauh akan terulang kembali, memisahkan individu-individu yang di satukan dalam ruang dan waktu.

"sebentar lagi menjadi sepi ya" seloroh salah satu peserta jamuan makan malam, "ah, kita sudah biasa sepi, dan akan menjalani seperti sedia kala" jawab teman lelaki yang sejak tadi memperhatikan gerak-gerik satu persatu anggotanya.

Perpisahan yang mengganggap membjadi ruang hampa, berarti tidak ada hal yang perlu dikenang dan disimpan erat di dalam hati. Artinya perjumpaan dalam kurun waktu hampir sebulan tidak ada bekas yang dikenang, meski hanya candaan. Setidaknya ada sebait cerita yang bisa dibaca berulang-ulang ketika mengingat akan kebersamaan.

Memang disadari bahwa perpisahan selalu diiringi oleh tetasan air mata, semoga air mata kali ini adalah keharuan dan kesyahduan yang diaduk dalam ikatan singkat. 

Apapun bentuk pertemuan, bila dilakukan dalam waktu yang cukup, akan terjadi komunikasi yang menghias hati dan menerangkan pikiran, bila semuanya terwujud komunikasi dua arus saling mengirim dan menerima, menjadi komunikator di suatu saat dan pada waktu lain menjadi komunikan, inilah yang akan mengisi ruang sunyi, membebaskan dai sepi, berlanjutlah komunikasi.

Bekas perpisahan pasti ada dan menggores memori, maka setip perjumpaan akan menambah halaman cerita kehidupan, dan perpisahan bukanlah menghapus semua cerita, tetaplah memberi makna tersendiri, kaenanya jadikan kebersamaan yang menyenangkan, saling menutup kekurangan, saling mengunggulkan kompetensi, sehingga perpisahan akan memberi nilai nol plus, arti yang postif dan warna yang melengkapi atas warna yang dimiliki. 

Perpisahan Bukan Kembali ke Titik Nol Tetapi Nol Plus

Oleh Hamim Thohari Majdi

Lumajang, 12Pebruari 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun