Â
Siang ini si gadis putih kulit tampak ceria, walau pikirannya menerawang entah mengingat masa lalu atau membayangkan masa depannya, ia sangat mencolok dengan gaun hitam dan mahkota di kepala. para tamu tak merasa canggung berdampingan dan melakukan foto bareng, ya karena ini adalah rekan kerja.
Belum genap dua tahun perempuan sarjana pertanian ini bekerja, di luar keilmuan dan kesarjanaan yang disandang, bekerja di dunia pendidikan sebagai admin kurikulum dengan tugas utamanya membuat pedoman, kurikulun dam model pembelajaran termasuk Alat Permainan Edukasi.Â
Ketika berpamitan untuk untuk diri dari pekerjaan sebulan sebelum pelaksanaan akad nikah, banyak catatn dari hasil berinteraksi dalam lingkungan kerja, ia membuat catatan yang menjadi icon bagi individu yang bersinggungan dengan pekerjaannya. Banyak kenangan yang membuatnya lebih memiliki nilai dan menaikkan harga dirinya, sama sekali baru ketika diminta menjadi pembawa acara dan akhirnya hingga kini mahir berbicara di tempat umum, bisa menggunakan canva setelah memenangkan tantangan dari atasannya, beralajr dari nol hingga kini menghasilkan nila dengan deretan nol nol nol nol nol nol di belakangnya.
Siang ini si gadis telah berubah menjadi nyonya menyandingi lelaki pujaan hatinya setelah ijab dan Qobul dilaksanakan. teman tetaplah teman, menjadi masa lalu dan masa kini, nemun belum tentu menjadi masa depan, namun suami atau pasangan suami isteri pasti merencankan masa depan dalam mahligai rumah tangga, ibat sampan perempuan menjadi penumpang dan suami adalah pengemudi.
"aku siap menjadikanmu sebagai imam, dan aku siap menjadi makmum bagi dirimu", kimi haluan hidupnya diputuskan bersama dan membersamai pasangannya, sebagai makmum ia siap mengikuti sang imam untuk meraih kebahagiaan dan mendamba hidup bersama di surga. "aku me yiapkan diri menjadi pribadi yang menarik perhatian suami, mengikti apa yang diperintahkan dan menjadi pelabuhan untuk mengandarkan segala upaya yang dilakukan, saat beristirahat, berebah dan membangun angan"
"aku akan mengikuti terus langkahmu, hingga ku temukan surga", betapa seorang perempuan haruslah menjadi pendamping bagi suaminya, memberi semangat dari keloyoan, memberi dukungan dari setiap perjuangan. Namun tetaplah "aku siap mengikuti langkahmu" kini telah lewat masa remaja, kini aku berumah tangga siap menjadi orang tua
Aku Akan Mengikuti Langkahmu
Oleh : Hamim Thohari Majdi
Lumajang, 20 Desember 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H