ZONE OF PROXIMAL DEVELOPMENT ORANG TUA HARUS TEGA KEPADA ANAK
Bila Jean Piaget menggabungkan perkembangan antara nature dan nurture artinya bahwa perkembangan anak merupakan perpaduan antara potensi bawaan dengan pola asuh dan lingkungan yang kemudian teorinya disebut kontrukstivisme, maka Les Semyonovich Vygotsky  membangun teori perkembangan melengkapi atau menambah dari teori konstuktivisme Piaget, di sampaing ada perpaduan faktor internal dan eksternal berupa pola asuh dan lingkungan sosial, Les Semyonovich Vygotsky memandang budaya memiliki peran dalam perkembangan, disebutnya dengan teori perkembangan Sosiokultural
SOSIOKULTURAL Â TEORI PERKEMBANGAN
Dalam pengertian umum istilah sosiokultural merujuk kepada perilaku sosial seseorang, bukanlah dari faktor internal individu melainkan perpaduan dari  kelompok sosial dan budaya yang berkembang dalam masyarakat.
Sosiokultural dalam konsep atau teori perkembangan dilontarkan oleh beberapa tokoh di antaranya Edward Alsworth Ross yang tercermin dalam bukunya yang berjudul Psikologi sosial, disebut di dalamnya "bahwa perilaku sosial seseorang sangat bergantung atau dipengaruhi kelompok sosialnya, termasuk penyebaran emosi, hingga menyebabkan hilangnya berpikir rasional. Berikutnya adalah teori sosiokultural yang dikembangkan oleh Sumner dengan titik tekan penting norma sosial, hal ini tentu akan mengatur perilaku sosial yang harus menyesuaikan budaya yang berlaku dalam kelompok mashyarakatnya. Dan teori sosiokultural yang dicetuskan oleh Vygotsky.
Bila Piaaget menitik beratkan kepada interaksi soial di samping faktor psikologis, maka Vygotsky memandang ada faktor laon yang sangat kuat pengaruhnya tidak sekadar interaksi, yaitu budaya. Perkembangan seseorang menurut Vygotsky melalui dua tahap. Tahap pertama pertukaran sosial antar individu. Kedua interaksi dengan diri sendiri sebagai proses internalisasi dalam diri sendiri. Dua jalur perkembangan individu diperoleh melalui proses biologis dan psikologis bersifat sosiobudaya. Vygotsky menekankan bahwa perkembangan individu secara kualitas dan kuantitas.
ZPD DAN SCAFFOLDING
Pengembangan atas teori sosiokultural, Vygotsky dengan rumusan Zone Proxmal Development (ZPD) atau disebut dengan zona perkembangan maksimal, perkembanagn kemampuan individu oleh Vygotsky dibedakan dalam dua jenis berdasarkan tingkat kempuan menyelsaikan masalah. Pertama, perkembangan aktual, yaitu kemampuan individu dalam menyelesaikan masalah  secara mandiri. Kedua perkembangan potensial yaitu kemampuan menyelesaikan masalah dengan bimbingan orang lain. Bisa dari orang tua, guru atau teman sebayanya.
Untuk mengoptimalkan perkembangan dalam konsep ZPD ini Vygotsky menekankan peran penting  pengasuh untuk mengenalkan hal-hal baru yang belum diketahui, tetapi masih dalam taraf jangkauan pengetahuan.
Untuk menguatkan ZPD, Vygotsky menghadirkan istilah Scaffolding, sebagai penyanggah atau batu loncatan untuk memperoleh pengetahuan yang lebih tinggi. Hal ini dilakukan untuk memberi dukungan atau bantuan kepada individu yang sedang dalam perkembangan atau proses pencarian pengetahuan baru.