TARIK ULUR LINGKUNGAN DAN KETURUNAN DALAM PENGASUHAN
Anak adalah gambaran masa kecil orang tuanya, mewariskan bentuk fisik dan ruhani, badan dan perilakunya. Namun dalam perkembangannya kesamaan-kesamaan itu ada yang bertahan, juga ada yang berubah, bagi yang melangalami perubahan, setidaknya ada dua arah, menjadi lebih baik atau sebaliknya semakin buruk.
KASUS ANAK KEMBAR
Di lingkungan penulis didapati saudara kembar, karena faktor ekonomi, maka salah satu anaknya diasuh oleh orang lain (masih dalam lingkaran keluarga), dijadikan sebagai anak angkat.
Anak yang diasuh oleh orang tua kandungnya, perkembangan fisiknya sangat lambat, sementara saudara kembar yang beda pengasuhan berat badan dan tinggi badannya mengalami kenaikan hampir lima puluh persen dari saudara kandung.
Perilaku kedua anak tersebut juga terdapat perbedaan, dalam penampilan terlihat ank yang diasuh oleh orang tunya sendiri sangat sederhana, sementara saudara kembarnya penuh kepercayaan diri dengan busana kekinian.
ASUPAN GIZI
Perbedaan berat dan tinggi badan, ternyata tidak semata-mata dari faktor keturunan, seperti yang sekarang lagi viral adalah stunting (kelambanan pertumbuhan, sehingga tidak seimbang berat dan tinggi badan dengan usianya), dalam satu pembelaannya, para orang tua menyandarkan karena faktor keturunan, memperhatlkan kedua orang tua atau salah satu dari orang tua cebol, atau silsilah keluarga hingga nnek moyang hingga leluhur.
Sebagaimana kasus pada anak kembar, harusnya memiliki kesamaan tinggi dan berat badan yang sama, nyatanya ada perbedaan dan sangat mencolok. Tentu secara kasat mata, karena si kembar yang diasuh oleh orang lain, asupan gizinya tidak sekadar cukup, bahkan berlebih, karena orang tua asuhnya mampu mencukupi. Sedang si kembar yang diasuh oleh orang tua kandungnya justru tidak bisa tumbuh maksimal, tentu faktor kesediaan pangan dalam keluarganya hanya taraf pemenuhan minimal, bisa makan dan minum tanpa memperhtikan kualitas dan kuantitasnya.
Jadi, meskipun dalam asuhan orang tua kandung, anak bisa mengalami gangguan perkembangan fisiologis, karena asupan gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan perkembangan. Juga aktivitas yang menguras tenaga dan istirahat yang tidak seimbang.