TIGA PROBLEMATIKA PENGASUHAN ANAK DI ERA DIGITAL
Tak seorangpun menginginkan sang buah hati, tumbuh menjadi generasi loyo, tergilas oleh zaman dan tiada berperan, namun justru baperan. Menjadi orang tua di era digital ada beberapa hambatan dan problematika dalam pengasuhan.
Pada sisi lain era orang tua dan era anak sudah mengalami perbedaan dan kesenjangan. Hanya orang tua yang bijak, bisa mengasuh anaknya dengan memperhatikan tumbuh kembang berdasarkan usianya. Setidaknya ada tigal yang menjadi problem dalam pengasuhan era digital, yaitu intervensi kakek nenek, orang tua acuh tak acuk dan hilangnya proses kepemimpinan.
INTERVENSI KAKEK NENEK
Kehadiran kakek dan nenek dalam keluarga, bisa menambah keharmonisan dan keriangan, juga bisa menjadi sumber konflik dalam pengasuhan. Kehadiran cucu bagi kakek dan neneak adalah sebuah kegembiraan yang luar biasa, melebihi kelahiran anak kandungnya.
Betapa banyak, orang tua bersitegang dengan sang anak karena cucu, ada istilah yang sangat lazim berlaku dalam masyarakat, cintanya kepada cucu melebihi cintanya kepada anak, karena cucu orang tua bersitegang bahkan ada yang membentak anaknya.
Problematika yang paling dahsyat, ketika kakek nenek menjadi bagian dari rumah tangga, kumpul dan serumah dengan mereka. Maka secara langsung dan berkelanjutan mempengaruhi pola pengasuhan, utamanya bagi kakek nenek yang tidak memberi kepercayaan penuh kepada anaknya, dan suka mengatur atau melibatkan diri dengan urusan di luar dirinya.
 Kakek nenek yang tidak bisa kehadirannya bisa merusak, tamun janganlah diopinikan terlalu ekstrem, pun karena merekalah anak dilahirkan dan ada di muka bumi, kemudian sekarang menjadi orang tua menggantikan posisi mereka. Jangan terlalu berlebihan ekstrimnya kepada orang tua, bisa mengakibatkan durhaka.
Siasapun yang hadir sebagai pihak ketiga dalam keluarga (perlu diingat bahwa keluarga inti terdiri dari ayah, ibu dan anak, selain tiga unsur itu kedudukannya sebagai orang ketiga), apa yang diucapkan dan diperbuat pihak ketiga memang bisa menggoyahkan pendirian, apa lagi sifatnya memaksa dan menyudutkan.
Orang lain boleh berkata, mengkritik keluarga Anda, namun yang paling penting adalah Anda berdua tetap kompak, menanggapi sesuatu yang tidak disukai kakek nenek tidak dengan reaktif, menunjukkan kebencian. Kekompakan ditunjukkan dengan cara tetap hormat dan patuh kepada orang tua, mendengat apa nasihatnya, namun perlu dipilih dan pilah, serta temukan hal paling tepat untuk ditindak lanjuti. Saling menyalahkan dan berebut benar antara suami istri, maka anak yang menjadi korban bahkan bahtera rumah tanggapun terancam karam.