Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Komunikasi Abnormal Pola Obrolan dengan Anggukan Kepala

22 Agustus 2023   19:36 Diperbarui: 22 Agustus 2023   19:39 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tidak semua Perkataan "ya" berarti setuju (Hamim Thohari Majdi)

Komunikasi verbal adalah segenap pengungkapan dengan perkataan untuk disampaikan kepada orang lain sesuai dengan bahasa yang dipakai oleh kedua belah pihak, Bila tidak setuju, maka dikatakan "tidak" dan bila setuju dikatakan "ya". jelas maknanya walau dalam afirmasinya berbeda.

Sedangkan gerakan anggota badan atau isarat tertentu juga menjadi strategi berkomunikasi, cara yang mudah dipahami adalah dengan menggeleng dan menganggukkan kepala. 

Digelengkan kepala bertari tidak setuju atau tidak mau, apalai digeleng-gelengkan kepalnya, artinya sama sekali tidak mengenai dan tidak ada menarik kepedulian. 

Begitu Halnya dengan mengangguk berarti setuju atau dibahasakan ringkatny adalah "ya" dan bila diangguk-anggukkan kepalanya, maka persetuajuannya luar biasa tanpa perlawanan dan tidak melewati seleksi dalam kognisi.

Namun dalam konytek komunikasi, anggukan dan gelengan tidak sekadar arti setuju atau menolak, namun bila dilakukannya secara berlebihan, maka memiliki makna tersendiri dan responnya pun dinilai tersendiri.

Perhatikan, bial anda berbicara dengan seseorang, lalu responnya selalu "ya" atau menundukkan kepalanya, tentu tidak terjadi  komunikasi yang hdiup aktif sepihak dan sementara pasangannya sangat pasif dan minim ekspresi. Maka timbul kekecewaan bahkan bis patah semangat.

Hal di atas kondisinya hampir sama, ketika pasangan bicara anta selalu menggelengkan kepala sebaga respon tidak setuju, dilakukan mendominasi dari penuh waktu dalam berkomunikasi akan menjenggelkan, "apanya yang salah, apanya yang kurang tepat:.

Anggykan kepada dan perkataan ya yang tidak didukung dengan ekspresi penunjang, terlbih tanpa tindakan, maka hampa dan jauh dari makna yang hendak dicapai,

Pasa suatu sesi obrolan indibveidual dalam sebuah tim, terjadi dialaog antara atasan dan bawahan, dengan strategi yang sudah direncdanakan, bawahan ini sudah menyiapkan kata "ya" sebanyak  enam peti, untuk mengimbangi dan merespon pertanyaan atasannya.

Usut punya usut ternayata bawahan ini membawa sejuta ketakutan dan ingin pertemuannya menjadi singkat dengan cara mengiyakan semua apa yang dikatakan atasan, dengan tidak melalui penyaringan, sehingga menjadikan dialog seperti sedang berhadapan investigator dengan terdakwa," serem kayaknya"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun