Secara tekstual pembicaraan di teras adalah pembicaraan antara dua orang atau lebih di bagian luar rumah bisa berada di depan, samping bahkan belakang, bergantung dari posisi terasnya.
Keberadaan teras Sebagai bagian dari rumah, fungsi teras bagi orang-orang tertentu sebagai tempat istimewa dan penghormatan atas kehadiran tamu. Â Sehingga didesaindengan interios yang artistik, Â senyaman mungkin dan membuat tamu bisa berlama-lama.
Artinya, bahwa ketika sebuah rumah memanfaatkan teras sebagai tempat menerima tamu, tempat untuk mengobrol dan memberikan ruang bagi momen-momen penting , berarti orng lain atau tamu tidak perlu (tidak boleh) masuk ke rumah induk yang biasanya terdiri dari ruang tamu, tempat tidur, ruang keluarga dan lainnya.
Menjadi masalah perlu mendapatkan perhatian, bila fungsi teras dalam komunikasi yang mendalam dianggap sebagaia bagian dari rumah yang sifatnya berfungsi untuk transit menunggu  dipersilahkan masuk ke rumah.
Bila ditarik dalam bentuk atau pola komunikasi, percakapan di teras merupakan bagian dari komunikasi abnormal, di luar kebiasaan yang memiliki makna negatif.
Tamu, bila diposisikan sebagai komunitor yang hendak mengirim pesan dengan tujuan-tujuan tertentu, maka komunikan tidak memberi fokus dan ruamh dalam hatinya menerima dan memahami serta mengarahkan tujuan dari pesan yang dikirim.Â
Komunikasi di teras justru menghadirkan suasana penuh keangguhan, tidak peduli dan terserah, yang penting tamu sebagai komunkator sebera hengkan dan pamit untuk kembali ke tempat semula.
Pada suuatu pertemuan, kemudian di dalamnya ada acara pemberian motivasi, tibagtiba ada seorang laki-lagi yang usianya hampir setengah abad dengan tegas dan jelas mengatakan "silakan bicara, aku siapa mendengar"
Menyiapkan diri menjadi pendengar dalam kontek komunikasi teras, adalah bahasa basa-basi, mau mendengar tamun tidak mau meresapi dan melakukan tindakan. mendengar saja.
Justru komunikasi abnormal dengan pola percakapan teras ini mendudukkan komunkator sebagai sosok yang bicara di depan umu, dan juga di depan dirinya, mungkin yang disampaikan didengar, tapi pasti tidak digunakan dan dilaksanakan.
Banyak orang yang meganggu=angguk dan mengiyakan, tamun ketika ditanya "apa yang dibicarakan?" Â mereka biasanya menjawab "maaf tadi kebetulan saya ngantuk, tidak fokus sehingga tidak mendengar apa dikatakankannya"