Dalam acara temu mantem, sebelum akad nikah dilaksanakan, ada sebagian tradisi di tanah jawa, pihak perempuan mengalungkan bunga melati kepada calon mempelai laki-laki, kemudian dilanjut keluarga laki-laki menyerahkan posang raja kepada keluarga mempelai perempuan.
Melati yang kalungkan kepada calon mempelai laki-laki bukanlah sekadar hiasan, jadi tidak hanya pantas, nyatanya masih banyak kalung lain seperti seperti kalung kain, perak, emas dan lainnya. Karena dalam tradisi pemilihan sim bul bukan saja pelengkap kesahajaan, juga memiliki makna magis dan inspiratif.
Kalung dari untaian bunga melati memiki makna ketangguham.hati, diharapkan calon mempelai laki-laki memiliki mental tanggung. Keatria dalam menghadapi kenyataan. Bila menghadapi sesuatu yang tidak menyenangkan hatinya tabah, penuh kesabaran, dihadapi dengan tenang sembali melakukan introspeksi diri, adakah kesalahan itu dari diri sendiri atau kondiai ekaternal yang begitu kuat. Dengan begitu hatinya tidak gelisah, tiada gundah dan tenang serta dingin dalam mencari solusi. Sehingga rumah tangga tetap dalam situasi damai. Yang terikat dalam perkawinan atau pernikahan
Sedangkan pisang raja yang dinerikan keluarga mempelai laki-laki kepada keluarga mempelai perempuan, sebagai simbul "nuwun sewu" permisi menjadi bagian dalam keluarga besarnya. Meski begitu, sang menantu akan memerankan diri menjadi raja dalam rumah tangganya, pelindung sang isteri belaian jiwa.
Berumah tangga adalah saling memberikan kepercayaan dan rasa nyaman, saling meralakan melebur dalam satu rasa menuju visi yang dicita-citakan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H