Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Musim Perpisahan Kesedihan bagi Guru Kegelisahan Orangtua

17 Juni 2023   22:44 Diperbarui: 17 Juni 2023   22:46 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu acara Pisah Kenang Taman Pengasuhan dan Kelompok Bermain (Dokumen panitia/Hamim Thohari Majdi)

Sabtu hari ini, banyak sekolah yang melakukan perpisahan mulai jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD-TK-RA), Sekolah Dasar (SD-MI) Sekolam Menengah Pertama (SMP-MTs) dan Sekolah Lanjutan Atas (SMA, SMK, MA).

Istilah yang digunakan oleh masing-masing lembaga bervariasi seperti lepas kenang, perpisahan, akhirussanah, wisuda, perpisahan dan lainnya. Istilah tersebut maknanya sama, namun  formalitasnya berbeda, baik dari sisi pakaian ataupun tata urutan acaranya.

 Kata sambut yang terlontar dari kepala sekolah "setiap tahun, di hari seperti ini, kami beserta dewan guru merasa sedih, melepas kalian", karenanya dalam sebuah lirik lagu percintaan "bukan perpisahan yang ku tangisi, hanya pertemuan ku sesali".Namun bagi dunia pendidikan, perpisahan adalah saatnya mengembalikan peserta didik kepada orang tua masing-masing.

Tak lebih seru bagi orang tua, musim perpisahan memberi ruang kegembiraan karena menyaksikan ajang kreasi, pentas talenta bagi anak dan teman-temannya. Di balik itu orang tua menjadi galau karena sang anak harus pindah sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, bertemu dengan guru-guru baru, di ruang yang baru dan suasana baru, sehingga membutuhkan waktu untuk beradaptasi.

Lebih seru lagi adalah menyiapkan biaya, walau sekolah gratis namun biaya-biaya lain tetap ada seperti seragam, alat tulis dan kebutuhan lain yang tidak bisa dipenuhi oleh dana Bantuan operasional sekolah, apalagi menginginkan sekolah yang berkualitas dan mahal, maka kegalauan menjadi bertambah bagi orang tua yang memiliki kucukupan ekonomi.

Usulan meniadakan wisuda atau perpisahan yang dilontarkan beberapa pihak, belumlah memberi solusi dan kurang memiliki arti bila dibanding dengan kegembiraan orang tua dan kebanggaan sang anak bisa tampil. 

Sejatinya pendidikan adalah mengantar anak menjadi dewasa dan mandiri serta tumbuh kembang sesuai dengan usianya, namun  mewujudkan semuanya itu membutuhkan pihak lain yang bernama lembaga pendidikan dan tentu saja untuk bisa terselenggaranya kegiatan belajar mengajar dibutuhkan dukungan materi dan dana setelah tercukupi Sumber Daya Manusianya.

Kegelisahan orang tua merupakan bentuk tanggung jawabnya, dan tentu akan menemukan solusi sesuai dengan kerasnya kemauan dan dalamnya berusaha.

"Selamat jalan anakku, kenanglah kami selalu"  itulah salah satu harapan guru di saat pelepasan atau perpisahan dengan siswanya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun